Kamis, 18 April 2024


Indonesia - Malaysia Bekerjasama untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani Sawit

09 Agu 2018, 17:02 WIBEditor : Ahmad Soim

 Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) menyelenggarakan lokakarya untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Indonesia dan Malaysia. Beberapa teknologi budidaya terbaru direkomendasikan untuk diterapkan bersama.

 

Lokakarya selama dua hari (7-8/8) di Putra Jaya Malaysia ini jelas Pakar Perkebunan Indonesia Soedjai Kartasasmita membahas bagaimana caranya membantu petani kelapa sawit supaya mereka kedepan benar-benar menguasai tata cara pengelelolaan kebun kelapa sawit yang sesuai dengan kaidah-kaidah praktek pertanian terbaik (best agricultural practices). "Sehingga memudahkan petani untuk mendapatkan sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) atau MSPO (Malaysian Sustainable Palm Oil)," tambahnya kepada tabloidsinartani.com.

Lokakarya ini dihadiri oleh 10 orang pakar perkebunan dari Indonesia termasuk Soedjadi Kartasasmita   dan 13 orang pakar dari Malaysia atas dasar penunjukan oleh Direktur Eksekutif CPOPC, Dr. Mahendra Siregar.

 

Lokakarya ini dibuka  Wakil Menteri Industri Primer Malaysia, Dr. Mahendra Siregar dan Dr. Musdalifah Machmud, Deputi Menko Perekonomian untuk Bidang Pertanian Indonesia. Mereka sepakat dalam  sambutan tentang betapa pentingnya kerjasama antara Indonesia dan Malaysia sebagai  dua negara produsen minyak sawit terbesar di dunia yang jumlah produksinya sebanyak 85 % dari seluruh produksi dunia.

 

Yang menjadi topik pertama dalam lokakarya ialah bagaimana menjaga sustainabilitas ekosistem termasuk mengatasi kebakaran hutan. Topik yang kedua menyangkut energi terbarukan dengan memanfaatkan biomass. Topik ketiga ialah tentang tata cara meningkatkan produktivitas dengan menggunakan Mucuna bracteata sebagai penutup tanah disertai pembuatan teras ganda apabila diperlukan.  Topik keempat menyangkut keaneka ragaman hayati. Topik kelima membahas hubungan sosial antara pelaku industri dan petani.

 

Pada hari kedua (8/8) Soedjai Kartasasmita didaulat menjadi pembicara  pertama dengan topik betapa pentingnya kerjasama Indonesia-Malaysia di bidang perkelapa sawitan sebagai upaya untuk mensejahterakan petani kelapa sawit di kedua negara tersebut.

 

"Dalam era yang penuh dengan ketidak pastian ini, sebagai akibat dari perang dagang, kita jangan sampai lupa untuk menggunakan inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh riset dan berbagai perkembangan baru yang terjadi dalam revolusi industri yang ke-4," jelas Soedjai Kartasasmita.

 

Fihak  Malaysian Palm Oil Board (MPOB) memberikan sambutan yang positif. Di Malaysia bahkan tiap tahun ada 30 sampai 50 penemuan baru yang oleh Pemerintah diwajibkan untuk dimanfaatkan oleh para pelaku industri perkebunan.

 

Lokakarya ini  ditutup  dengan kesimpulan bahwa untuk menjaga keberlanjutan usaha industri perkelapa sawitan adalah sangat penting untuk meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Malaysia khususnya dalam kaitannya dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang datang dari luar. Som

 

 

 

 

 

Editor : Pimpinan Redaksi

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018