Kamis, 18 April 2024


Tingkatkan Nilai Tambah Petani Sawit, Apkasindo Gandeng ExxonMobil

01 Sep 2020, 11:53 WIBEditor : Indarto

MoU Apkasindo dengan ExxonMobil | Sumber Foto:Dok. Istimewa

Kemitraan strategis antara Apkasindo dengan ExxonMobil merupakan nilai tambah dalam pemberdayaan para petani sawit seluruh Indonesia yang tersebar di 22 Provinsi dan 118 Kabupaten/kota.

 

 


TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta-- Petani kelapa sawit yang berada di bawah naungan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) bolehlah berbangga hati. Setelah akta kerjasama antara Apkasindo dengan ExxonMobil,  diharapkan nilai tambah petani bakal meningkat.

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat ME Manurung mengatakan, kerjasama yang meliputi pengembangan mobil mikrosite di luar wilayah Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi akan membuka pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil petani.

" Sehingga, kerjasama ini akan menciptakan lapangan kerja. Kami sangat mengapresiasi ExxonMobil,” ujar Gulat ME Manurung, di Jakarta, Selasa (1/9).

Gulat Manurung mengatakan, MoU antara PT ExxonMobil Lubricants Indonesia dengan Apkasindo mengenai potensi kemitraan strategis yang dijembatani oleh Kementerian Maritim dan Investasi melalui Stafsus Jodi Mahardi. Kemitraan strategis tersebut terkait pengembangan mobil mikrosites di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.  Bahkan, ke depannya,  Apkasindo dan ExxonMobil akan masuk ke pengembangan industri hilir berbasis CPO kebun rakyat, khususnya dalam memanfaatkan brondolan.

" Kemitraan strategis antara Apkasindo dengan ExxonMobil merupakan nilai tambah dalam pemberdayaan para petani sawit seluruh Indonesia yang tersebar di 22 Provinsi dan 118 Kabupaten/kota," papar Gulat.

Melalui kerjasama ini, Apkasindo berharap UMKM petani sawit 'tersadar' bahwa potensi pengembangan usaha sawit bisa dengan kerjasama di luar kebiasaan pada umumnya. " Ini sebagai pembelajaran yang cukup berarti. Sama seperti dulu, ketika Indomart dan sejenis awal-awalnya banyak ditentang. Namun, di pedesaan sawit saat ini sudah menjadi kebutuhan," paparnya.

Gulat Manurung mengatakan, barangkali bagi kebanyakan orang, kerjasama yang dilakukan Apkasindo akan terasa asing. Namun, hal inilah yang membedakan cara Apkasindo dalam memberikan pembelajaran sektor bisnis di luar kebiasaan petani sawit.

" Namun, bidikan inti kami kedepannya adalah industri insitu pengolahan TBS petani bersama ExxonMobil , " ujarnya.

Menurut Gulat,  insitu disini adalah mobil pengolahan TBS petani akan hadir ke kebun-kebun petani.  TBS petani langsung diolah di kebun petani untuk menghasilkan CPO, dan cangkang serta tankosnya bisa dimanfaatkan petani untuk pakan ternak dan pupuk.

" Inilah yang kami sebut Insitu Mikrosites atau Insitu Mobile Palm Oil (In-MPO).  Program ini akan dikembangkan khususnya di daerah-daerah sentra perkebunan rakyat yang jauh dari PKS-PKS yang sudah ada," jelas Gulat.

SPBU Mini

Menurut Gulat, pada  tahap awal Apkasindo bersama ExxonMobil akan memulainya mengembangkan Mikrosites Mobil, semacam SPBU Mini khsusus bensin, di daerah pedesaan dan remote area. Sehingga, kebutuhan akses bahan bakar yang berkualitas untuk kendaraan bermotor dan yang lainnya dapat terpenuhi di pedesaan.

" Di satu sisi akses ke pompa SPBU yang sudah ada jauh dari desa, dan kadangkala stok habis dan harus membeli eceran dengan harga yang lebih mahal. Nah, SPBU ini akan dioperasionalkan oleh Koperasi Perkebunan Sawit sebagai mitra Binaan Apkasindo,  dan ini akan menjadi salah satu pemasukan. Jadi, pemasukan petani tidak selalu tergantung dengan hasil TBS," paparnya.

Nah, berkat kerjasama tersebut, lanjut Gulat, peran petani ke depan akan semakin seksi dan menentukan. Hal ini dikarenakan lahan sawit di Indonesia, 41 persennya dari 16,3 juta hektar (ha) dikelola atau dimiliki  petani. Keberadaan lahan sawit yang dikelola petani  akan bertambah luas. Mengingat, di saat yang bersamaan korporasi diikat oleh moratorium penambahan luas kebun sesuai Inpres No 8 Tahun 2018 dan izin-izin HGU yang habis masa berlakunya.

" Karena itu,  segala terobosan akan kami lakukan, tak terkecuali  mendorong keberhasilan program peremajaan sawit rakyat (PSR) akan meningkatkan produksi perkebunan kelapa sawit rakyat 2-3 kali lipat, yang saat ini hanya pada kisaran 700-1000kg TBS/ha/bulan," paparnya.

Hal senada diungkapkan, Vice Presiden Exxon Mobil Kamal Singh. Menurut Kamal, pihaknya sangat bangga dan senang bisa berkerja sama dengan komunitas petani sawit sebesar Apkasindo yang memiliki perwakilan di 22 provinsi.

" Ini merupakan pengalaman baru kami. Biasanya kami bekerja sama dengan perusahaan perusahaan besar. Kemudian saat ini kami maju satu langkah dengan kerjasama strategis ini," ujarnya.

Kamal Sign juga mengatakan, ke depan pihaknya bisa bekerja sama lebih jauh dengan petani sawit, untuk berkontribusi dalam kesejahteraan petani di Indonesia.

" Kami akan mengawal kerjasama ini dengan baik untuk membantu kesejahteraan petani Indonesia. Dan ini sejalan dengan program pemerintah bapak Presiden Jokowi terkait peningkatan kesejahteraan petani sawit rakyat melalui UMKM, dan kami ingin hadir disana," pungkasnya. 

 

Reporter : Dimas/Humas Ditjen Perkebunan
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018