TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Dengan semangat Kemenkeu SATU, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) saling bersinergi dan berkolaborasi bersama berbagai pihak dalam memajukan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) sektor kelapa sawit di Indonesia.
Badan Layanan Umum yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yaitu Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan Pameran dan Talkshow Sinergi Pemberdayaan Usaha Kecil, Mikro, dan Koperasi (UKMK) mulai Selasa (07/06) hingga Kamis (09/06) mendatang.
Direktur Umum BPDPKS, Eddy Abdurrahman menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya BPDPKS untuk berperan dalam sinergi pemberdayan UKMK Kemenkeu SATU sesuai arahan Menteri Keuangan terkait optimalisasi sinergi pemberdayaan UKMK.
"Sehingga dapat disampaikan informasi kepada publik terkait pengembangan UKMK Sawit, meningkatkan citra positif sawit di Indonesia serta menjalin keterlibatan bersama publik yang lebih luas, " jelasnya.
Seperti diketahui, BPDPKS mempunyai misi dalam pengembangan sawit berkelanjutan melalui penghimpunan, pengembangan dan penyaluran dana sawit yang terpadu dan tepat guna secara profesional, akuntabel untuk kepentingan pengembangan SDM, penelitian dan pengembangan, promosi, peremajaan kebun sawit rakyat, penyediaan sarana dan prasarana, pemenuhan kebutuhan pangan, hilirisasi perkebunan sawit serta penyediaan bahan bakar nabati dalam bentuk biodisel.
Kinerja BPDPKS didasarkan pada kemampuannya untuk menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana yang akan memberikan dampak bagi peningkatan kinerja sektor sawit Indonesia.
"Penyaluran dana oleh BPDPKS melalui instrumen penyaluran dana yang bergantung pada kementerian maupun lembaga pemerintah sehingga sangat penting sekali koordinasi dan kolaborasi dengan KL agar program tersebut bisa berhasil sesuai harapan, " jelasnya.
Terkait acara Eddy menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan pada 7-9 Juni 2022 akan diisi oleh booth dari kegiatan UKMK Sawit dan juga kolaborasi booth yang berisikan layanan dalam sinergi pemberdayaan UKMK Kemenkeu Satu.
Tema dalam booth antara lain kegiatan inkubasi bisnis berbasis UKMK Sawit, Desa Mandiri Energi Berbasis UKMK, Program Santripreneur UKMK Sawit, Program UKMK Perempuan Pekebun Sawit, UKMK Batik Sawit, Program UKMK DJBC, Program UKMK, PIP, Program UKMK LPEI, dan Program UKMK PKN STAN. Selain pameran, acara juga akan disertai kegiatan talkshow sebanyak tujuh sesi dengan tema sinergi pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu.
“Kami berharap dari kegiatan ini akan semakin mempercepat upaya membangun sinergi dalam pengembangan UKMK. Para UKMK peserta dapat memanfaatkan beragam layanan dalam sinergi pemberdayaan UKMK Kemenkeu Satu untuk menunjang dan meningkatkan kapasitas bisnisnya. Bagi para mahasiswa dapat belajar dan mengambil inspirasi dari UKMK yang ada untuk berwirausaha,” pungkas Eddy.
Meningkatkan UKMK
Mewakili Direktur Jenderal Pembendaharaan Kemenkeu, Direktur Sistem Perbendaharaan, Agung Yulianto pun menyambut baik kegiatan BPDPKS ini. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bentuk kepedulian BPDPKS akan UKMK sektor Kelapa sawit. "Dengan kolaborasi ini mendukung dan meningkatkan UKMK ini melalui Kemenkeu SATU, " tambahnya.
Perlu diketahui, UKMK khususnya UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian negeri. Dari data BPS, UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta pelaku usaha dan berkontribusi dalam PDB sebanyak 61,07 persen. UMKM juga berperan dalam menyerap tenaga kerja karena pelaku usaha mikro dan kecil sebanyak 99 persen dari total pelaku usaha di Indonesia.
"Karenanya, ketahanan dan peningkatan perekonomian Indonesia tidak akan bisa dilakukan tanpa adanya UMKM yang terus bertahan dan terus maju dalam berbagai kondisi ekonomi, " tuturnya.
UKMK sawit juga memegang peranan penting, khususnya dalam penyerapan tenaga kerja. Tercatat sudah ada 16 juta tenaga kerja yang terserap dari sektor kelapa sawit ini. Dan berkontribusi sekurang-kurangnya 3,5 persen pada produk domestik bruto di Indonesia.
Karena itu, melalui semangat Kemenkeu SATU terus berkomitmen mendukung program pemberdayaan UMKM secara massif dan komprehensif sehingga masalah yang selama ini dihadapi UMKM bisa diselesaikan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Agung mencontohkan semangat Kemenkeu SATU melalui BPDPKS melalui program santripreneur berbasis sawit yang membantu masyarakat dan santri sebagai leader UMKM dan lahirnya enterpreneur baru.
"Hal ini bisa diharapkan menjadi model kolabotasi penguatan umkm. Kolaborasi ini menjadi titik tolak untuk sinergi dan kemanfaatan, " tambahnya.