Jumat, 19 April 2024


Walaupun Corona, Hasil Panen di Indramayu Tetap Melimpah

21 Apr 2020, 22:47 WIB

Corona tidak menjadikan petani malas bekerja, tetapi semangat bekerja dan hasilnya menjadi jauh lebih baik | Sumber Foto:Tarminah

TABLOIDSINARTANI.COM, Indramayu --- Di tengah wabah pendemi virus corona (Covid-19), penyuluh pertanian tidak #dirumahaja melainkan tetap bekerja dampingi petani sebagai pelaku usaha pertanian.

"Sesuai dengan kalender kerjanya petani yang tidak pernah ada tanggalan merah untuk libur untuk berhenti menanam, bagaimana jadinya keadaan negeri ini kalau petaninya berhenti menanam atau mogok berusaha tani," tukas Koordinator BPP Bangodua, Tarminah.

Sektor pertanian rupanya merupakan salah satu sektor yang tidak terpengaruh dengan wabah covid 19, karena bahan pangan untuk 267 juta penduduk ini harus selalu tersedia saat wabah ini dan pasca wabah ke depan. Di tengah pandemi virus Corona bertepatan dengan musim panen 2019/2020, saat semua orang diam di rumah saat itu petani pergi ke sawah untuk melaksanakan panen padi, rupanya pandemi covid 19 tidak mempengaruhi petani untuk beraktivitas. Ini terbukti dengan capaian hasil panen di Kelompok Tani (Poktan) Karya Mulya, Mulyasari, Bangodua pada saat panen perdana yang hasialnya sangat memuaskan, yakni 8,8 ton per hektar gabah kering panen

"Penyuluh tetap menjalankan tugasnya, memberikan pendampingan kepada para petani, terlebih menjamin keberhasilan panen petani sebagai penyetok beras kebutuhan pokok masyarakakat Indonesia, apalagi Indramayu menjadi lumbung padi di Jawa Barat dan Nasional," ujarnya. 

Tarminah menjelaskan, berdasarkan hasil panen dengan sample ubinan 3,15 m x 2,77. Jumlah rumpun 7x9, dan jumlah anakan perumpun rata-rata 26 batang mendapatkan hasil ubinan 7,7 kg. Produktivitas per hektar 10.000 m : 8,73 m x 7,7 memperoleh hasil 88,24 kuital per hektar atau 8,8 ton per hektar.

"Memuaskan 8,8 ton per hektar, sekarang peran petani sangat dibutukan untuk stok beras, apalagi saat sekarang ini Covid-19 sangat dirasakan masyarakat, penyuluh bersama petani berusaha agar stok kebutuhan pangan nasional dan Jawa Barat terpenuhi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Poktan Karya Mulya, Yanto didampingi anggotanya Sakrim mengatakan virus corona tidak membuat poktan surut dalam melakukan berbagai kegiatan pertanian, khususnya menjaga stok ketersediaan pangan nasional. "Kita petani punya tanggung jawab mas menjaga ketersediaan stok pangan nasional, kalau kami ikut terdampak tidak bisa mengolah lahan siapa yang akan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," tegasnya.

Yanto mengaku bersyukur hasil panen perdana kelompoknya memperoleh hasil yang memuaskan, pihaknya pun berterimakasih kepada para penyuluh yang selalu memberikan pendampingan dalam proses pemupukan dan pengendalian hama.

Reporter : Tarminah/Tiara
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018