Sabtu, 20 April 2024


Prestasi Jawa Barat dalam Mengelola Panel Harga Pangan

15 Sep 2014, 13:45 WIBEditor : Kontributor

Harga dan pasokan pangan merupakan indikator-indikator strategis yang saling terkait, yang dapat digunakan untuk mengetahui status distribusi pangan. Gejolak harga pangan dapat menunjukkan gejala terganggunya distribusi pangan yang mungkin disebabkan karena kurangnya pasokan atau meningkatnya permintaan. Ketidakcukupan pasokan pangan di suatu wilayah dapat menjadi indikator tidak meratanya distribusi bahan pangan antar wilayah, yang mungkin disebabkan rendahnya produksi dan gangguan pada proses distribusi yang dapat disebabkan dampak perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), gelombang tinggi dan kurang baiknya sarana transportasi.

Terjadinya gangguan pada pasokan yang dapat mempengaruhi harga pangan, perlu segera mendapat respon kebijakan dari pemerintah, karena dapat menimbulkan gejolak sosial di masyarakat dan dapat mengakibatkan terganggunya kondisi sosial politik nasional. Oleh karena itu, diperlukan suatu Sistem Deteksi Dini (Early Warning System) tentang kondisi pasokan dan harga pangan yang cepat (up to date) dan akurat, agar dapat segera dilakukan antisipasi dan respon terhadap kemungkinan terjadinya gejolak.

Salah satu metode yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi mengenai harga dan pasokan pangan yang cepat dan akurat antara lain adalah metode panel data. Metode panel data adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan secara periodik (time series) terhadap sekumpulan obyek (panel). Pengamatan dan pengambilan data secara panel ini bertujuan untuk menangkap dinamika perilaku obyek dan faktor-faktor yang berkaitan erat dengan perilaku obyek di lokasi panel dari waktu ke waktu. Dengan menerapkan metode panel data dalam pemantauan harga dan pasokan pangan, maka dapat diamati ”dinamika harga dan pasokan pangan antar-waktu dan antar wilayah” secara cepat dan akurat.

Untuk tahun 2013, kegiatan panel tetap berlanjut, yaitu mengumpulkan data harga dan pasokan pangan di 26 kabupaten/kota.  Provinsi Jawa Barat mendapat kepercayaan untuk kegiatan panel harga bersumber dana APBN 2013 sebanyak 19 kabupaten/kota, yaitu 18 kabupaten/kota dan 1 di Kota Bandung sebagai ibukota provinsi melalui petugas pengumpul data (enumerator) untuk mengumpulkan data yang akurat dan up to date. Sedangkan untuk  7 (tujuh) kabupaten/kota lainnya diakomodir dari dana APBD 2013, sehingga panel harga lengkap dilakukan di 26 kabupaten/kota se-Jawa Barat. 

Selain petugas enumerator panel harga, Jawa Barat juga memiliki 26 petugas pemantau harga di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat yang diakomodir dana APBD 2013.  Data harga yang didapat dari petugas pemantau harga dan enumerator panel harga direkap, dielaborasi dan dianalisis, untuk selanjutnya, data dan informasi yang telah dikumpulkan tersebut dibuat laporan bulanan perkembangan harga yang dilaporkan kepada  Gubernur Jawa Barat sebagai bahan masukan rumusan kebijakan pengendalian harga dan pasokan pangan di Jawa Barat.

Cara Terbaik

Metode pemantauan menggunakan panel data merupakan salah satu cara terbaik untuk mengamati “dinamika distribusi pangan antar waktu dan antar wilayah” secara cepat dan akurat.Panel adalah sekumpulan obyek yang disurvei secara periodik pada kurun waktu tertentu.Panel data yaitu kumpulan data tentang kasus-kasus di dalam panel yang diamati secara berkala (time series).Pengamatan dan pengambilan data secara panel bertujuan untuk merekam dinamika perilaku faktor-faktor yang berkaitan erat dengan perilaku obyek dalam panel tersebut dari waktu ke waktu.

Yang dimaksud panel pada kegiatan ini adalah “kabupaten” yang terpilih sebagai sampel, yaitu ada sebanyak 12 kab/kota dan juga provinsi.Pada setiap kabupaten “panel” akan diamati tentang indikator-indikator yang menggambarkan distribusi pangan.Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan diharapkan dapat menggambarkan tentang kondisi distribusi pangan di kabupaten panel tersebut.

Tujuan kegiatan pengembangan panel harga dan pasokan pangan di kabupaten/kota di Jawa Barat antara lain :

  1. Mengembangkan model pemantauan harga dan pasokan pangan di kab/kota yang mudah diakses.
  2. Menyediakan data/informasi yang cepat dan akurat tentang pasokan dan harga pangan sebagai bahan deteksi dini guna mengantisipasi terjadinya gangguan distribusi pangan.
  3. Menyediakan hasil analisis tentang pasokan dan harga pangan secara periodik sebagai bahan perumusan kebijakan di tingkat kab/kota dan provinsi.

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066

Editor : Julianto

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018