Jumat, 19 April 2024


Kementan Target Tanam Kedelai 500 Ribu Ha

08 Nov 2021, 08:35 WIBEditor : Yulianto

Gerakkan tanam kedelai di Tebo, Jambi | Sumber Foto:Humas Tanaman Pangan

TABLOIDSINARTANI.COM, Tebo---Kedelai sebagai salah satu sumber protein, banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan dan industri. Banyaknya kebutuhan kedelai sejumlah 610.000 ton pada tahun 2021 belum diimbangi dengan produksi dalam negeri. Karena itu, Kementerian Pertanian menargetkan penanaman kedelai seluas 500.000 ha. 

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyatakan, program pengembangan kedelai terus digalakkan di seluruh Indonesia, baik produksi untuk benih maupun konsumsi. Apalagi harga kedelai saat ini juga sangat bagus, peluang pasarnya luar biasa, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak tanam kedelai.

“Kita harus mandiri, ke depan jangan lagi bergantung dari negara lain. Karena kedelai ini tanaman hebat, justru dengan menanam kedelai bisa menyuburkan tanah dan mengikat Nitrogen di udara bebas," katanya.

Untuk mendukung kesuksesan program, perlu didukung penyediaan benih kedelai secara insitu terutama di wilayah sentra produksi. Salah satunya di Kabupaten Tebo, Jambi. “Saya selalu menghimbau kepada petani Tebo agar mereka mendukung setiap program pemerintah karena kontribusi Tebo terhadap produksi kedelai nasional cukup tinggi,” kata Ziadi, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tebo.

Dikatakan, berbagai program pengembangan kedelai kedelai telah dilaksanakan di Kabupaten Tebo. Misalnya, saat replanting sawit, petani melakukan tumpangsari dengan jagung atau kedelai. Dengan cara ini, petani tidak merugi selama 3 tahun menunggu tanaman (sawit) berproduksi.

Ahmad Mausul, Kepala Dinas Pertanian Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi mengatakan, Kabupaten Tebo memiliki kearifan lokal yakni satu–satunya daerah yang menanam kedelai sebanyak tiga kali dalam setahun. Dari 3.200 ha program reguler dan 1.000 ha program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilaksanakan di Kabupaten Merangin, Sarolangun, Bungo, Tebo dan Tanjungjabung Timur hampir seluruh kebutuhan benih dipenuhi dari Tebo.

Sementara itu Direktur Perbenihan, Muhammad Takdir Mulyadi berharap agar Provinsi Jambi dapat menjadi daerah sentra produksi kedelai, terutama untuk mensupply wilayah Sumatera. Apalagi Kabupaten Tebo yang memiliki potensi produktivitas kedelai mencapai 2 ton/ha. Dukungan alam dan sumberdaya di Tebo, tentu saja merupakan nilai positif dalam pengembangan kedelai sehingga optimal hasilnya. 

“Program pengembangan kedelai harus kita dukung baik melalui bantuan pemerintah maupun swadaya. Dengan kemandirian produksi kedelai, terutama ketersediaan benih kedelai secara insitu menjadi jaminan usaha budidaya kedelai akan terus berlangsung. Pada akhirnya kita dapat memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri," katanya.

Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber Kerjasama antara Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) merupakan salah satu upaya Kementan untuk terus menjaga ketersediaan benih sumber kedelai. Kegiatan ini dilaksanakan pada 3 provinsi yaitu Riau, Jambi dan Jawa Barat pada lahan seluas 38 ha.

Dengan aplikasi teknologi tepat guna dan menerapkan inovasi dalam proses penanganan pasca panen, kegiatan itu dilakukan pengawalan dan pendampingan secara intensif, baik dari petugas lapang maupun BPTP Jambi. Karena masa kadaluarsa benih kedelai sangat pendek hanya mencapai 3-4 bulan, perlu diberikan perlakuan khusus untuk memperpanjang masa simpan dan menjaga vigor benih sehingga tetap tumbuh dengan baik. 

Pada kesempatan tersebut, Kementan melakukan Gerakan tanam sebagai salah satu upaya untuk memberikan motivasi bagi petani dengan perhatian dan kehadiran dari pejabat yang berwenang di bidang pertanian. Selain itu juga dilaksanakan Bimbingan Teknis yang menghadirkan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi (Salwati), Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Perbenihan Tanaman Jambi (Taufik), dan Perwakilan UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jambi (Indra) sehingga dapat menyalurkan ilmu dan teknologi baru sehingga dapat diterapkan dalam proses budidaya. 

Parmanto sebagai Ketua Kelompok Tani Mekar Sari di Desa Sumber Sari Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Kita sangat mendukung program ini, karena kami jadi semakin mengerti teknologi yang tepat untuk menghasilkan benih kedelai bermutu dan dapat beredar di pasar bebas,” ujarnya. 

 

Reporter : Humas Ditjen Tanaman Pangan
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018