Ibarat ‘mata air di padang pasir’, kehadiran BPTP Babel dengan seperangkat inovasi yang dbawa memberikan harapan baru buat petani padi di Belitung Timur.

Siswadi Usman, Kepala Desa Gantung, sangat menaruh harapan besar dengan inovasi padi di lahan eks tambang galian C di desa Gantung. Betapa tidak, selama ini lahan yang disekitar mereka hanya bisa dilihat dan ditumbuhi semak belukar.

Namun setelah dilakukan penerapa teknologi, “kami melihat sendiri, padi bisa tumbuh dengan baik. Sebelum padi, sudah banyak komoditi pertanian yang dicoba, namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan” katanya.

Kepala desa ini punya obesesi besar dengan tanaman padi itu, menurutnya kawasan tanaman padi ini akan sangat mendukung program agrowisata yang tengah gencar dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

“Di sekitar kawasan KP Gantung ini telah direncanakan akan menjadi kawasan agrowisata terpadu yang akan mendukung objek wisata pantai yang sudah ada” ujarnya.

Swasembada

Ketua Kelompok Tani Harapan Bersama, Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Azola  yang didampingi oleh PPL Desa Gantung, Andri Tarunapraja, mengakui dengan melihat hasil tanaman padi yang ada di KP Gantung, mereka  sangat yakin pasokan beras untuk Belitung Timur bisa dicukupi dari produksi sendiri.

Dia mengakui selama ini, pasokan beras dari luar itu banyak menghadapi masalah. Pada musim cuaca buruk, biasanya akan menjadi kendala bagi transportasi laut, ujung-ujungnya pasokan terlambat dan bisa berpengaruh pada harga beras. Pada musim-musim ini harga beras biasanya akan naik Rp.1000-3000 per kg dari harga biasanya.

Sebagai keketua kelompok dan PPL mereka siap untuk menyebarkan keberhasilan BPTP Babel ini kepada seluruh petani di Belitung Timur. Lis

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066