Saat ini dan ke depan pemerintah tak lagi terpaku pada pencapaian swasembada daging tetapi nuansanya adalah bagaimana bisa berswasembada protein hewani serta mendorong ekspor produk peternakan.
“Artinya, ke depan kami harus mengupayakan pemenuhan bahan-bahan pangan sumber protein hewani tak hanya daging sapi tetapi juga daging ayam, bebek bahkan daging kelinci yang kandungan protein hewaninya tinggi,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, I Ketut Diarmita menjawab Sinar Tani usai penandatanganan MoU dengan BPOM di kantornya.
Sebagai program unggulan, Upsus Siwab (Sapi Indukan Wajib Bunting) akan digiatkan mulai tahun 2017. Melalui pelaksanaan program ini diharapkan bisa dipercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri sehingga berdampak meningkatkan pasokan daging sapi di masyarakat. Kecukupan suplai daging sapi diharapkan pada gilirannya bisa menekan harga daging sapi seperti yang diinginkan masyarakat.
Di samping menggiatkan pelaksanaan Upsus Siwab melalui pengembangan praktek inseminasi buatan (IB) di kalangan peternak sapi, menurut I Ketut Diarmita pihaknya juga akan terus mendorong kian berkembangnya usaha budidaya ternak lainnya sehingga nantinya masyarakat semakin banyak memiliki pilihan dalam mengkonsumsi bahan pangan sumber protein hewani.
Hal lain yang tak kalah pentingnya untuk dilaksanakan di tahun 2017 adalah mengupayakan agar semakin banyak pelaku usaha di bidang PKH yang terjun ke pasar ekspor. Produk terkait bidang PKH yang sudah masuk ke pasar ekspor selama ini antara lain adalah obat hewan, telur berembrio dan produk kulit.
“Kami kini terus mendorong integrator perunggasan untuk merealisasikan ekspor, karena sesungguhnya beberapa di antaranya sudah melakukan penjajakan antara lain mengekspor daging ayam olahan dan telur ayam ras berembrio,” tuturnya.
Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066
Editor : Ahmad Soim