Benih Sawit | Sumber Foto:Istimewa
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Sahabat Tabloid Sinar Tani yang Budiman. Upaya pemanfaatan teknologi terkini dan pembelajaran baru untuk meningkatkan pertanian di negeri ini termasuk hebat. Teknih berusahatani, pelayanan dan pengawasan dengan menggunakan aplikasi canggih dan berbagai program banyak diperkenalkan kepada masyarakat.
Contohnya, karena peredaran benih sawit ilegal masih terjadi maka untuk mencegah hal tersebut, Pemerintah membangun sistem perbenihan melalui aplikasi Bank Benih Perkebunan (Babebun). Ini adalah suatu platform digital untuk memastikan ketersediaan benih unggul, termasuk benih sawit yang tujuannya untuk memastikan penelusuran persediaan benih dari hulu hingga hilir sampai ditanam.
Kita harapkan kebun sawit rakyat melalui PSR dalam 3-5 tahun mendatang bisa minimal mendekati 20 ton/ha/tahun, sehingga dibutuhkan kepastian mutu benih yang baik, serta pengawasan dalam distribusinya sampai ke pekebun.
Kita juga sedang melaksanakan Proyek Upland. Setidaknya ada lima intervensi yang dilakukan mulai kepada petani hingga pengusaha dan pemerintah daerah. Yaitu penganekaragaman komoditas budidaya melalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), pemberdayaan keluarga petani yang melibatkan perempuan dan pemuda, memberikan pengetahuan menjaga rantai nilai sensitif gizi dalam kegiatan panen, distribusi hingga pengolahan, pengolahan hasil panen untuk meminimalisir kerusakan nilai gizi dan meningkatkan umur simpan dan intervensi pasar dengan kegiatan yang mencakup penyadaran gizi pada pelaku pasar komoditas.
Dalam peningkatan distribusi pupuk subsidi, PT Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian kini siap melayani penebusan pupuk bersubsidi secara digital bagi petani terdaftar yang berada di Sumatera Utara (Sumut), Sulawesi Tengah (Sulteng), dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Penebusan pupuk subsidi secara digital tersebut mulai berlaku Sabtu (16/9).
Dengan berlakunya penebusan pupuk secara digital tersebut, seluruh kios resmi di tiga provinsi ini telah menerapkan sistem penebusan i-Pubers (integrasi pupuk bersubsidi). Aplikasi ini merupakan sistem integrasi antara aplikasi e-Alokasi milik Kementerian Pertanian dengan aplikasi Rekan milik Pupuk Indonesia. Implementasi sistem digital ini juga merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo mengenai perbaikan tata kelola kebijakan pupuk bersubsidi, khususnya perbaikan data pertanian.
i-Pubers menjadi sarana baru bagi kios dalam menginput data penyaluran pupuk bersubsidi secara real time serta memberikan kemudahan bagi petani dalam menebus pupuk bersubsidi.
Melalui i-Pubers, petani terdaftar wajib datang sendiri ke kios dan tidak dapat diwakilkan. Bagi petani terdaftar, namun sudah meninggal, maka penebusannya dapat diambil oleh ahli waris dengan menunjukkan bukti surat keterangan meninggal.
Dengan aplikasi i-Pubers, kini petani kian mudah menebus pupuk subsidi. Semoga ketentuan 6 tepat (tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat harga, tepat waktu dan tepat tempat) dalam penyediaan pupuk subsidi semakin sesuai dengan harapan petani.
Semua itu dapat ditemukan di Tabloid Sinar Tani Edisi kali ini. Selamat Membaca.