Selasa, 16 April 2024


Dukungan Para Senior untuk Perkuat BPP

01 Nov 2019, 16:52 WIBEditor : Yulianto

Mentan SYL bersama para senior Kementan | Sumber Foto:Dok. Sinar Tani

Membangun petani atau pertanian dari kecamatan harus diikuti dengan penguatan atau revitalisasi kelembagaan petani dan penyuluh

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Salah satu langkah yang akan diambil Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk menggerakkan pembangunan pertanian adalah menguatkan kembali peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai pengendali pertanian di kecamatan. Dengan memperkuat BPP tingkat kecamatan sebagai bentuk hadirnya negara di tengah petani melalui pelayanan yang optimal.

Mantan Menteri Pertanian, Prof. Sjarifuddin Baharsjah mengatakan, membangun pertanian dari kecamatan sudah pasti akan melibatkan penyuluh.  Karena itu,  BPP-nya harus dihidupkan kembali dan direvitalisasi.

Namun Sjarifuddin mengingatkan, BPP harus dilengkapi dengan teknologi yang maju. Penyuluhnya juga harus adaptif dan mampu mengaplikasi teknologi tinggi yang diperlukan petani. Untuk memudahkan pembangunan dari kecamatan, penyuluhnya pun harus punya konektivitas dengan pasar.

“SDM penyuluhnya harus diperkuat dan dilengkapi ilmu, pengetahuan dan teknologi yang diperlukan petani.  Aplikasi dari hasil penelitian pun bisa dikoneksikan di situ,” katanya.

Sementara itu Menteri Pertanian periode 2001-2004, Prof. Bungaran Saragih mengatakan, membangun petani atau pertanian dari kecamatan harus diikuti dengan penguatan atau revitalisasi kelembagaan petani dan penyuluh. Selain BPP-nya harus direvitalisasi, penyuluhnya yang  zaman dulu menangani Bimas dan Inmas juga harus direvitalisasi. “Sekarang ini banyak penyuluh yang sudah tua, perlu peremajaan penyuluh dan mendidik penyuluh yang baru untuk mendampingi petani,” katanya.

Namun demikian, Bungaran juga mengingatkan, penyuluh di era milenial pun harus fasih teknologi dan melek IT.  Penyuluh yang mendampingi petani diharapkan punya jaringan dengan pengusaha (pasar),  sehingga memudahkan petani menjual hasil produksinya.

Di era modern yang pasarnya sudah global menurut Bungaran, untuk mempercepat dan memudahkan pembangunan pertanian,  pemerintah harus mengandeng dunia usaha. Apalagi dunia usaha juga punya penyuluh yang bisa dimanfaatkan pemerintah untuk membantu petani. “Jadi, perusahaan jangan dianggap sebagai lawan, tapi dimanfaatkan. Pemerintah yang mengatur dan memanfaatkan peran mereka ke petani,” ujarnya.

Bungaran mendukung upaya Mentan SYL untuk memulai membangun pertanian dari kecamatan. Pemerintah sudah saatnya mengajak petani untuk membangun pertanian. Namun petani difasilitasi dan didorong supaya mendapatkan manfaat yang berlipat. “Membangun pertanian itu memang ala petani. Tentu saja, mereka (petani, red) harus dibantu pemerintah, supaya bisa bekerja efektif dan efisien,” katanya.

Sementara itu mantan Menteri Pertanian 2004-2009, Anton Apriyantono juga sangat mengapresiasi niat SYL untuk mengoptimalkan BPP di kecamatan. “Saya sangat setuju penyuluhan di BPP kembali dihidupkan kembali. Kalau bisa bukan hanya kelembagaan yang diaktifkan, melainkan lahan di BPP menjadi metode pembelajaran penyuluh pertanian dalam memberikan ilmu ke petani,” tuturnya.

Bukan hanya itu, Anton berharap BPP harus difungsikan juga sebagai pusat informasi teknologi pertanian bagi penyuluh dan petani. Dapat dikatakan sebagai Web House mengingat kini Indonesia telah memasuki era Industri 4.0 yang menitibertakan internet sebagai sarana penunjang dalam segala kegiatan.

Reporter : TABLOID SINAR TANI
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018