Kamis, 18 April 2024


Mentan SYL Berniat Tarik Kendali Penyuluh Pertanian

20 Nov 2019, 17:01 WIBEditor : Yulianto

Penyuluh pertanian harus mengerti teknologi | Sumber Foto:Julian

Untuk menggerakkan Kostratani nantinya tidak hanya terfokus pada penyuluh pertanian yang berada di dinas pertanian, tapi juga bisa mengoptimalkan peran penyuluh swadaya dan swasta

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta--- Komando Strategis Pertanian (Kostratani) menjadi salah satu program prioritas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Gerakan Kostratani tersebut nantinya terpusat di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan.

Karena penyuluh pertanian yang berada di daerah kini sudah berada di bawah kendali pemerintah daerah, terutama dinas pertanian, Syahrul berniat untuk menarik kendali penyuluh. “Memang tidak mudah untuk menarik kendali penyuluh, karena terkait dengan Undang-undang penyuluhan,” katanya di sela-sela makan siang bersama wartawan di Kantin Kementerian Pertanian, Rabu (20/11).

Syahrul mengatakan, pihaknya berencana mengadakan nota kesepahaman dengan pemerintah daerah untuk menggerakkan penyuluh pertanian yang berada di bawah dinas pertanian.

Namun menurut Syahrul, untuk menggerakkan Kostratani nantinya tidak hanya terfokus pada penyuluh pertanian yang berada di dinas pertanian, tapi juga bisa mengoptimalkan peran penyuluh swadaya dan swasta. “Penyuluh kan bukan hanya yang organik (PNS), tapi juga an organik (non PNS) yang bisa kita gerakkan,” katanya.

Karena itu Syahrul menegaskan, semua gerakan pembangunan pertanian ke depan berada di Kostratani yang ada di kecamatan. Untuk memantau gerakan Kostratani, pihaknya akan melihat melalui Agriculture War Room (AWR) yang menggunakan pencitraan satelit.

Dengan demikian, kegiatan pertanian bisa terlihat. Misalnya, satu kecamatan mau tanam apa, kebutuhan benihnya berapa, ketersediaan alat mesin pertanian berapa. Semua itu bisa diketahui di AWR.

"Semua itu kita coba. Penyuluh nantinya tida bisa main-main. Saya bisa mendeteksi. Apalagi penyuluh kan punya handphone android," tegasnya. “Bicara pertanian adalah bicara di lapangan, bukan di atas kertas. Di lapangan kita akan mengetahui langsung masalah yang ada,” tambahnya.

 

Reporter : Julian
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018