Jumat, 19 April 2024


PWMP Terbukti Mampu Mencetak Enterpreneur Pertanian Milenial

17 Jan 2020, 17:51 WIBEditor : GESHA

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi (kiri) bersama salah satu petani milenial dari Garut, Rizal Fahreza | Sumber Foto:LELY

TABLOIDSINARTANI.COM, Garut --- Penumbuhan wirausahawan muda pertanian atau yang umum disingkat PWMP merupakan program andalan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia  Pertanian (BPPSDMP)  Kementerian Pertanian (Kementan) telah terbukti mampu mencetak generasi pengusaha muda atau enterpreneur khususnya di bidang pertanian. 

"Program ini merupakan salah satu upaya untuk menepis anggapan negatif tentang dunia pertanian khususnya di level generasi muda," ungkap Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi ketika berkunjung ke Agrowisata EPTILU di Garut, Jumat (17/1).

Mengapa?Prof Dedi menjelaskan bahwa ditangan generasi muda pembangunan pertanian kedepan berada. Untuk itu dibutuhkan generasi muda pertanian atau petani millenial yang mampu berfikir kreatif, inovatif dan mampu untuk menunjukkan keahlian serta kemampuannya sehingga memiliki daya saing. 

"Generasi muda yang maju, mandiri dan modern akan bertahan dan  tidak akan tergeser oleh orang asing dan dapat berdiri di negerinya sendiri. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah saat ini yang merupakan tahun SDM. Kementan dibawah komando Syahrul Yasin Limpo terus mendorong generasi muda Indonesia untuk bangkit dan meneruskan cita-cita pembangunan pertanian,"jelasnya.

Untuk diketahui, PWMP ini dilaksanakan dalam empat tahap selama tiga tahun yang dibagi menjadi tahap penyadaran/penumbuhan di tahun pertama, tahun kedua untuk pengembangan dan tahun ketiga untuk tahap kemandirian.  Pada akhirnya, seluruh penerima manfaat PWMP diharapkan dapat menjadi enterpreneur atau  pelaku wirausahawan muda di bidang pertanian yang handal. "Ditahun 2020 ditagetkan ada 1,340 pengusaha muda pertanian yang dilahirkam dari program PWMP  dan akan membawa sektor pertanian Indonesia mampu bersaing di kancah global," tambah Prof Dedi.

Diakuinya,  untuk mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tiga pilar utama BPPSDMP yakni Penyuluhan, pendidikan dan pelatihan khususnya vokasi menjadi faktor utama.

"Kita telah memiliki beberapa pengusaha muda pertanian yang sukses, khusus di Jawa Barat ada  Rizal Fahreza, Petani Hortikultura dari Garut, Gusli dari Cianjur, Asri Orlin Farm, Sutarjo dan Tonny dari Bogor dan lainnya. Kedepan, kita akan terus melahirkan pengusaha atau enterpreneur yang akan mengisi dan meningkatkan pembangunan pertanian. Kita harus yakin bahwa kita mampu untuk menyediakan pangan untuk seluruh masyarakat Indonesia bahkan kita mampu untuk mengekspor produk-produk pertanian," paparnya.

Senada dengan Prof Dedi, salah satu petani milenial yang lahir dari PWMP, Rizal Fahreza pun optimis bila lebih banyak enterpreneur milenial di bidang pertanian bukan tidak mungkin produk pertanian Indonesia menjadi penguasa dunia. Perlu ada kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan elemen lainnya untuk terus menumbuh dan mengembangkan minat generasi muda untuk menggeluti pertanian. "Saya pribadi telah membuktikan bahwa sektor pertanian sangat menjanjikan untuk menjadi sumber penghasilan," ungkap Rizal bangga.

Reporter : Lely
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018