Selasa, 16 April 2024


Agar Satu Desa Satu Penyuluh, Pemerintah Dorong Petani Milenial Jadi Penyuluh Swadaya

06 Mar 2020, 09:34 WIBEditor : Ahmad Soim

Petani Milenial Didorong menjadi Penyuluh Swadaya | Sumber Foto:Dok

TABLOIDSINARTANI.COM, Lampung Tengah---Guna mengatasi kekurangan tenaga penyuluh pertanian Aparat Sipil Negara (ASN), pemerintah mendorong lahirnya penyuluh swadaya dari petani muda dan milenial. Keberadaan penyuluh swadaya sangat efektif bagi petani, karena lahir dari petani di wilayahnya.

“Dengan kondisi jumlah penyuluh yang ASN (Aparatur Sipil Negara,red) dan THL-TBPP (Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantuan Penyuluh Pertanian,red) yang makin sedikit, keberadaan penyuluh swadaya akan kita dorong,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi saat berdialoga dengan penyuluh dan petani di BPP Seputih Raman, Lampung Tengah, Kamis (5/3).

Prof. Dedi mengakui, hampir di semua tempat jumlah penyuluh berkurang, karena lebih banyak yang pensiun dari yang diangkat. Untuk menambah penyuluh, pemerintah saat ini tengah memproses THL-TBPP yang telah lulus seleksi ASN P3K.

Bahkan saat rapat dengan Komisi II DPR RI, Prof. Dedi mengungkapkan, anggota dewan secara prinsif menyetujui penambahan penyuluh pertanian. Bahkan telah meminta ke Kementerian PAN dan RB untuk mempercepat pengankatan THL-TBPP menjadi ASN P3K melalui Peraturan Presiden. “Jika nanti Perpres terbit, maka THL TBPP akan diangkat menjadi ASN P3K,” tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kabupaten Lampung Tengah, Khrisna Rajasa mengatakan, jika idelanya 1 desa 1 penyuluh pertanian, maka di Lampung Tengah juga terjadi kekurangan penyuluh pertanian. Sebab di Lampung Tengah jumlah penyuluh pertanian hanya 194 orang, sementara jumlah desa mencapai 311 desa.

“Jumlah penyuluh yang ada hanya separuh dari kebutuhan. Bahkan dari 194 penyuluh, sebagian sudah menjelang pensiun,” ujarnya. Saat ini ada 71 THL-TBPP yang telah lulus seleksi administrasi yang masih menunggu kabar pemerintah untuk dilantik menjadi ASN P3K.

Dengan keterbatasan jumlah penyuluh tersebut, apalagi di sisi lain pemerintah menargetkan peningkatan produksi sebesar 7 persen pertahun, Khrinsa mengakui ke depan akan menjadi pekerjaan rumah (PR) yang besar. Namun, pihaknya mendorong keberadaan penyuluh swadaya yang kini sudah ada sebanyak 29 penyuluh swadaya atau 1 penyuluh swadaya per kecamatan.

Reporter : Yul/Cha
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018