TABLOIDSINARTANI.COM, Bandar Lampung---Salah satu kondisi yang ditemui di daerah irigasi adalah kurangnya jumlah penyuluh dan terbatasnya kompetensi yang sesuai persoalan yang dihadapi petani di daerah irigasi. Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) di Provinsi Lampung, berupaya mengatasi masalah tersebut dengan meningkatkan pelayanan penyuluhan yang bertumpu pada kebutuhan dan prakarsa petani di daerah irigasi.
Dukungan penyuluhan yang disediakan IPDMIP diberikan melalui layanan penyuluhan secara intensif kepada petani penerima manfaat. Fokus penyuluhan yang intensif ini bukan hanya terbatas pada proses alih teknologi, tetapi juga fokus pada upaya untuk memastikan bahwa teknologi baru diadopsi (diterapkan) petani.
Sebagai tindak lanjutnya, IPDMIP memandang perlu untuk menyediakan pelatihan penyegaran bagi penyuluh pertanian lapang (PPL) dan pelatihan bagi staf lapang program IPDMIP. Hal ini guna membekali mereka dengan keterampilan yang mendorong proses adopsi teknologi pertanian terbaru di tingkat petani beserta manajemen pendampingannya dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani.
Pelatihan penyegaran IPDMIP dilaksanakan di Bandar Lampung selama 5 hari, 23 - 27 November 2020, diikuti peserta sebanyak 25 orang penyuluh yang berasal dari kabupaten pelaksana IPDMIP, yaitu Kabupaten Lampung Tengah, Pesawaran,Tanggamus, Tulang Bawang dan Mesuji.
Kemudian dilanjutkan pelatihan staf lapang IPDMIP dilaksanakan pula di Bandar Lampung selama 5 hari, 24 - 28 November 2020, diikuti sebanyak 25 orang staf lapang IPDMIP dari Kabupaten Lampung Tengah, Pesawaran, Tanggamus, dan Tulang Bawang.
Pelatihan Penyegaran bagi PPL dan Pelatihan Staf lapang IPDMIP dibuka Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Kusnardi, dan dihadiri secara virtual oleh Kepala Pusat Penyuluhan (Kapusluh) BPPSDMP Kementerian Pertanian, Leli Nuryati. Kapusluh juga melanjutkan dengan menyampaikan materi melalui aplikasi zoom meeting perihal dukungan penyuluhan dan program IPDMIP dalam Program Kostratani.
Hal tersebut sejalan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan, pihaknya selalu mengupayakan peningkatan kesejahteraan petani. IPDMIP menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan petani. “Jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat. Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik,” kata SYL.
Sementara itu Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, melalui kegiatan IPDMIP kita ingin ketahanan pangan semakin meningkat, sehingga Indonesia bisa mandiri pangan. Pendapatan masyarakat perdesaan di Indonesia bisa turut meningkat. Kegiatan IPDMIP dengan konsep pendekatan yang mengintegrasikan antarsektor dan antarlevel pemerintahan. Titik beratnya pada peningkatan produksi pertanian melalui pengelolaan irigasi secara partisipatif.
Diharapkan nantinya menjadi satu miniatur pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang integratif menuju tercapainya peningkatan produktivitas pertanian. Kementan dengan melakukan redesign (rancang ulang) secara bertahap pengembangan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) sebagai ‘call sign’ dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melaksanakan tugas, fungsi dan peran di era industrialisasi 4.0.