TABLOIDSINARTANI.COM Subang---Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Kabupaten Subang, Jawa Barat akan berjalan di kawasan Serangpanjang. Ditargetkan 4.985 orang petani muda perdesaan yang siap ditingkatkan taraf hidupnya.
Kementerian Pertanian kian serius melakukan regenerasi petani dan melahirkan wirausahawan milenial dari sektor pertanian. Setelah sukses dengan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
"Program YESS ini berbeda dengan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang selama ini sudah berjalan. Sifatnya tidak langsung memberikan modal kepada sasaran, tapi lebih kepada perubahan mindset, motivasi berusaha sampai akses permodalan dan pasar, " ungkap Dr. Detia Tri Yunandar S.P., M.Si, Direktur Polbangtan Bogor saat ditemui di Serangpanjang, Kabupaten Subang, Selasa (1/6).
Detia menambahkan, kegiatan YESS ini dari awal sampai akhir dikawal oleh mentor seperti pelaku usaha sukses yang diharapkan sebagai offtaker, mampu memperluas jejaring usaha dan kemitraan.
Mengenai calon sasaran program YESS, Detia menuturkan, pemuda perdesaan di lokasi Program YESS diajukan sebagai calon peserta sasaran. Adapun kriteria penerima program YESS, salah satunya pemuda tani, pengangguran, maupun pekerja migran Indonesia (PMI)."Intinya semua anak anak muda yang bisa dan mau diajak untuk meningkatkan pendapatannya melalui pengembangan wirausaha pertanian," katanya.
Sementara itu, Project Manager National Program Management Unit (NPMU) Program Yess, Dr. Inneke Kusumawaty, S.TP, M.P. mengatakan, melalui program YESS, fokus untuk membidik dan memfasilitasi calon petani atau wirausahawan milenial pertanian yang berasal dari generasi muda di daerah sasaran diharapkan semakin meningkatkan jumlah wirausaha pertanian.
Dalam implementasinya, program YESS juga menggerakkan kaum milenial melalui Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan serta pengusaha sukses lainnya. Duta Petani Milenial dapat dijadikan mentor bagi para peserta program YESS karena sudah memiliki pasar dan jejaring yang luas.
Termasuk pelibatan Kementerian dan lembaga lain seperti Kemenkop UKM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Desa, KADIN dan pelaku usaha, tokoh masyarakat dan perbankan.
"Program Yess ini akan diintegrasikan dengan program lain seperti program 5000 milenial yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat, close loop yang diinisiasi Kemenko Perekonomian maupun program lainnya yang diinisiasi pemerintah pusat dan daerah," tambahnya.
Karena itu, dukungan daerah setingkat Kabupaten sangat diharapkan. Seperti dukungan yang diungkapkan Bupati Subang, H. Ruhimat yang datang meresmikan pelatihan wirausaha bagi calon penerima program YESS.
Hal ini katanya, sejalan dengan keinginan Pemda untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Subang, termasuk petani dan kaum milenial. "Program YESS yang diinisiasi Kementan seperti gayung bersambut dan diharapkan bisa ditindak lanjuti. Kami disini ada lahan terlantar yang bisa dimanfaatkan," ungkapnya.
Dirinya melihat program YESS ini bukan hanya mendidik melatih, tetapi tuntas sampai marketing dan diharapkan bisa berkolaborasi dengan stakeholder. "Saya ingin ada peningkatan pendapatan masyarakat dan tinggal kembali pada kemampuan dan kemauan," tegasnya.
Dirinya bahkan mendukung salah satu potret Penyuluh THL TBPP, Dedi Mulyadi yang kini menjadi petani milenial dengan beras organik di Subang. "Apa yang menjadi keinginan ini, saya support karena sesuai. Apa yang bisa disupport pemerintah daerah, ayo. Saya ingin endingnya bisa meningkatkan pendapatan petani, " tegasnya.
Siapkan Keterampilan
Sementara itu, Project Manager Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor dengan wilayah kerja program YESS Provinsi Jawa Barat (Cianjur, Subang, Sukabumi, Tasikmalaya), Ir. Nazaruddin menuturkan, outcome dari Program YESS itu antara lain peningkatan keterampilan dan kesiapan kerja bagi pemuda untuk memanfaatkan keterampilan kerja dan bisnis.
"Didahului pelatihan master trainer, training of trainer untuk hingga pelatihan untuk calon peserta YESS itu sendiri. Dalam program YESS inidilibatkan institusi terkait, pendidikan, pelatihan vokasi maupun unit penelitian terkait, seperti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Padi (BB Padi)," tambahnya.
Tak hanya itu, Business Development Services Provider (BDSP) untuk menjadi unit usaha yang memberi pelayanan bisnis bagi pemuda desa juga dipersiapkan, seperti Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), PPusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), dan Pusat Layanan Usaha Tani Terpadu (PLUTT) serta yang lainnya.
"Untuk di Subang ini, kita melibatkan BB Padi yang nantinya diharapkan menjadi BDSP program Yess di Jabar sehingga mempermudah diseminasi teknologi kepada pemuda perdesaan,' katanya.
Sedangkan mobilizer atau tenaga muda penggerak (influencer) di tingkat kabupaten yang dibantu fasilitator muda yang ada di desa akan bertugas mengumpulkan tenaga muda guna menyukseskan program YESS secara berkelanjutan.
"Untuk usaha yang sudah miliki usaha dan mumpuni tapi kurang modal, termasuk tidak mampu akses ke lembaga permodalan, akan diberikan dukungan permodalan terbatas guna pengembangan usahanya. Tentunya melalui proses seleksi ketat di tingkat kabupaten hingga pusat, " tambahnya.