TABLOIDSINARTANI.COM, Cianjur -- Berada di wilayah yang subur dan dingin, petani di Kabupaten Cianjur terbiasa menanam aneka flori dan hortikultura selain tanaman padi. Sayangnya, petani haus pendampingan karena jumlah penyuluh yang minim.
"Petani haus pendampingan dari penyuluh, " ungkap Penyuluh Pertanian Muda dari Dinas Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Ayi Setiawan dalam Kegiatan Bimbingan Teknis Petani dan Penyuluh se Kabupaten Cianjur oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat, Sabtu (09/10).
Ayi melanjutkan, di Kabupaten Cianjur jumlah penyuluh hanya 120 orang untuk 360 desa. "Terutama di wilayah selatan. Satu desa di selatan mendampingi 4 desa. Semangat untuk teman teman di daerah selatan, " tuturnya.
Menurut catatan Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan, dan Hortikultura, Kabupaten Cianjur hanya memiliki 57 orang penyuluh PNS, 57 orang penyuluh THLTBPP yang diangkat menjadi PPPK dan penyuluh THLTBPP Daerah sebanyak 57 orang dan CPNS sejumlah 2 orang.
"Idealnya seorang penyuluh membawahi satu desa dan maksimal membawahi enam desa. Dengan geografis Cianjur, dimana satu dengan lainnya saling berjauhan, sehingga jumlah PPL sangat terasa kurang, " tambahnya.
Kabupaten Cianjur khususnya di Kecamatan Sukaresmi memang dikenal sebagai sentra florikultura, salah satunya bunga krisan potong yang sudah menembus pasar ekspor. Komoditas lainnya dari Kecamatan Sukaresmi adalah manggis yang juga bersiap menembus ekspor.
Keberadaan penyuluh sangat dibutuhkan terutama di Cianjur yang selama ini menjadi salah satu sentra pangan di Jabar, dimana pembinaan pada petani bergantung pada penyuluh pertanian.
Di sisi lain, kapasitas pengetahuan penyuluh juga menjadi tantangan agar bisa ditingkatkan. "Kita memang dituntut meningkatkan kapasitasnya. Kita juga haus akan informasi dan pengembangan diri," tuturnya.
Sehingga bimbingan teknis, secara offline maupun online sangat bermanfaat bagi penyuluh di Kabupaten Cianjur bagi memaksimalkan pendampingan untuk petani.
Menanggapi kekurangan penyuluh di Kabupaten Cianjur, Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Gerindra Dapil Jabar III Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur, Dr. Ir. Endang Setyawati Thohari Dess, M. Sc mengatakan sebagai seorang legislator, dirinya akan mengawal terus upaya pemerintah meningkatkan jumlah penyuluh pertanian.
"Penyuluh pertanian diperlukan untuk mengawal dan membimbing para petani dalam memanfaatkan hasil hasil teknologi yang telah dihasilkan para peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, " tuturnya.
Diakuinya, minat generasi muda menjadi penyuluh pertanian terbilang rendah. Karenanya pemerintah diminta perlu mengambil langkah percepatan penyediaan sumber daya manusia di bidang pertanian. Salah satunya mendorong minat generasi muda menggeluti profesi yang selama ini kalah populer dengan bidang ketenagakerjaan lainnya.
"Kita harus memberikan fasilitas dengan mengangkat mereka menjadi ASN atau dengan honor yang memadai," pesan Endang