Jumat, 19 April 2024


335.786 Petani dan Penyuluh Jatim Ikuti Pelatihan Perubahan Iklim

01 Mar 2022, 15:10 WIBEditor : Yulianto

Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh yang berlangsung di BBPP Ketindan | Sumber Foto:Humas BBPP Ketindan

TABLOIDSINARTANI.COM, Malang Bagi Nadira Novianti, mengikuti pelatihan mengenai adaptasi dan mitigasi perubahan iklim menjadi sesuatu yang sangat penting. Bukan hanya bagi dirinya, tapi juga petani lainnya.

Nadira merupakan salah satu peserta dari P4S Bumi Malang Lestari yang mengikuti pembelajaran secara offline di BBPP Ketindan. Pelatihan mengenai perubahan iklim secara nasional yang diselenggarakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian merupakan bentuk antisipasi di tengah kekhawatiran dampak iklim yang kian sulit diprerdiksi.

“Materi pelatihan yang kami terima sangat bermanfaat sekali. Hal ini bisa menjadi solusi yang tepat dan benar karena kebutuhan akan informasi yang akurat tentang dampak perubahan iklm. Sebagai petani dengan basic dari bidang ekonomi, materi-materi dari pelatihan sangat mudah diterima, dan kami juga bisa memahami dengan cepat,” jelas Nadira disela-sela mengikuti materi pelatihan.

Jawa Timur menjadi provinsi dengan alokasi peserta tertinggi di seluruh Indonesia. Pelatihan berlangsung di 626 titik yang tersebar di Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S), Ikatan Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), dan Perhimpunan Penyuluh Pertanian (PERHIPTANI).

Antusiasme peserta yang ikut melebihi dari target 308.292, menjadi 335.786 dari unsur petani, penyuluh dan lainnya. Tentu hal ini adalah capaian yang luar biasa, sebab Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT penyelenggara wilayah Jawa Timur menargetkan peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk adaptasi dan mitigasi pertanian terhadap perubahan iklim (climate change). 

Saat  membuka pelatihan secara nasional di PPMKP, Rabu (23/2), Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Indonesia adalah bangsa besar dengan 273 juta penduduk. Namun ia berkeyakinan bahwa insan pertanian pasti bisa melewati dan menghadapi serta beradaptasi terhadap situasi climate change saat ini.

SYL mengatakan, dalam masa pemulihan dari pandemi Covid-19, negara-negara G20 sepakat mengusung mandat zero hunger di tengah-tengah dampak perubahan iklim. "Apa yang kita buat ini adalah sesuatu yang hebat, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang sangat penting bagi negara bangsa dan rakyat,” katanya.

SYL mengakui, tantangan yang ada dan kondisi yang unpredictable seperti climate change dan tentu dampak pandemi Covid-19, baru kita hadapi. Karena itu kejadian itu menjadi luar biasa, sehingga kondisi ini tidak bisa dispekulasi.

Sementara itu Kepala BPPSDMP, Prof. Dedi Nursyamsi mengajak insan pertanian agar peka terhadap perubahan iklim (climate change). Karena itu, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh merupakan program reguler maksimum, agar petani mengerti dan memahami perubahan iklim, dampak perubahan iklim, dan cara mengatasinya.

Dedi berharap petani mampu  mengimplementasikan teknologi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. "Kami harap poktan, gapoktan, P4S, petani milenial, petani andalan peka terhadap climate change kita harus meneliti, memahami dan peka terhadap perubahan iklim yang semakin masif," katanya. 

Dedi mengatakan, sasaran peserta ditargetkan sekitar 1.568.483 orang bahkan lebih. Dari petani dan insan pertanian lainnya sejumlah 1.500.000 orang serta penyuluh pertanian sebanyak 68.483 orang.

Materi utama yang disampaikan pada pelatihan sejuta petani dan penyuluh ini antara lain perubahan iklim dan kebijakan di tingkat nasional dan internasional yang disampaikan Kepala BPPSDMP.

Materi lainnya adalah dampak perubahan iklim terhadap tanah dan tanaman, serta teknologi adaptasi dan co-benefit mitigasi; teknologi pengelolaan sumber daya iklim dan air untuk adaptasi perubahan iklim sektor pertanian; serta dampak perubahan iklim terhadap sub sektor peternakan yang disampaikan tim widyaiswara dari BBPP Ketindan serta BBPP Batu.

Reporter : Humas BBPP Ketindan
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018