Selasa, 20 Mei 2025


Perluas Mekanisasi, BPPSDMP Latih Fasilitator Taksi Alsintan

23 Mar 2022, 15:36 WIBEditor : Gesha

Para Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh yang siap menjadi fasilitator Taksi Alsintan

TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor --- Memperluas penggunaan alsintan di tingkat petani, pemerintah telah menggulirkan program Taksi Alsintan. Sumberdaya manusia seperti Widyaiswara, Dosen, Guru hingga penyuluh dipersiapkan menjadi fasilitator Program Taksi Alsintan ini melalui Training of Trainer (TOT) Sistem Pengelolaan Taksi Alsintan selama 3 hari (23-25 Maret 2022) . 

Sejak 2015 hingga saat ini, penggunaan alsintan meningkat pesat seiring kesadaran petani untuk meningkatkan usaha taninya. Level penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) Indonesia telah naik hingga 2,1 Horse Power (HP) /hektar yang secara perlahan mendongkrak produktivitas pertanian di dalam negeri. Target level mekanisasi pun akan ditingkatkan menjadi 3,5 HP/ha pada tahun 2024. 

Karenanya, Kementerian Pertanian mendukung kemajuan mekanisasi dengan program Taksi Alsintan. Melalui program ini, masyarakat bisa memiliki alsintan sendiri, atau secara bersama-sama dengan pembiayaan melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian.

Menteri Pertanian, Prof. Syahrul Yasin Limpo mengatakan dengan adanya taksi alsintan di sentra produksi pertanian, pertanian bisa terus berlangsung dan tak ada satupun alsintan yang terbengkalai dan KUR yang diajukan oleh pengusaha taksi alsintan bisa lunas dalam waktu dua tahun saja. 

"Taksi alsintan ini bisa mengelola ratusan hektar pertanaman yang ada di daerah tersebut. Berarti tidak satu hari pun alsintan akan nganggur. Terpakai dengan baik setiap harinya, dalam dua tahun alsintan tersebut sudah menjadi milik kelompok (lunas KUR) dan bisa semakin maju," tuturnya. 

Mentan Prof. SYL meyakini, dengan kemampuan mekanisasi mulai dari budidaya, pascapanen, hingga market place dengan digital sistem, bisa menjawab pertanian Indonesia yang tidak kalah dengan pertanian negara lain. 

Di sisi lain, peningkatan level mekanisasi dan pengelolaan taksi alsintan ini membutuhkan Sumberdaya Manusia (SDM) yang mumpuni di bidang pertanian. SDM yang diharapkan adalah SDM yang mampu beradaptasi dan mengaplikasikan perkembangan teknologi pertanian, termasuk mekanisasi dan Program Taksi Alsintan. 

Penyiapan SDM yang profesional tersebut melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosio kultural, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas dan kompetensi widyaiswara, dosen, guru serta penyuluh melalui kegiatan training of trainer (TOT). 

"Tujuan pelaksanaan TOT ini untuk memberikan pemahaman kepada Widyaiswara, dosen, guru serta penyuluh tentang taksi alsintan. Widyaiswara, dosen, guru serta penyuluh sebagai agen utama transfer of knowledge bagi petani untuk mengakses program pertanian, termasuk taksi alsintan," sebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi.

Dalam TOT ini, dua aspek utama yang diajarkan yaitu mekanisasi dan pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian untuk pembelian alsintan. Termasuk, sistem pengelolaan Taksi Alsintan yang meliputi perencanaan, pengoperasian, pemeliharaan/ perawatan, dan pemanfaatan Alsintan.

Seperti diketahui, alsintan menjadi bentuk hadirnya teknologi di tengah petani untuk efisiensi dan efektivitas kinerja. "Harga Pokok Produksi (HPP) ditekan serendah-rendahnya, Pertanian cerdas (smartfarming) termasuk penggunaan alsintan menjadi jalan," jelasnya. 

Prof Dedi menambahkan, dari berbagai studi dan kelayakan lapang, alsintan sudah terbukti mampu menggenjot produktivitas, mempercepat proses produksi dan di saat yang sama, bisa menyelamatkan susut hasil ketika menggunakan cara konvensional. 

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018