Minggu, 23 Maret 2025


Sarasehan Petani Milenial, SYL: Ajang Konsolidasi Emosional

30 Agu 2022, 09:22 WIBEditor : Yulianto

Mentan SYL bersama pejabat eselon satu dan peserta sarasehan petani milenial di Jakarta, Senin (29/8)

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Kementerian Pertanian mendorong petani milenial untuk tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global yang mengancam ketahanan pangan nasional. Bahkan diharapkan anak muda mampu menggagas ide besar dalam meciptakan peluang baru di masa yang akan datang.

Karena itu saat sarasehan petani milenial 2022, Senin, (29/8) di Bumi Perkemahan Ragunan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menilai, ajang tersebut menjadi bentuk konsolidasi emosional kalangan petani milenial untuk membangun pertanian. Apalagi kini tantangan dunia dan Indonesia adalah ancaman krisis pangan.

"Petani milenial itu harus kreatif dan aktif, jangan mau kalah sama petani kolonial. Yang namanya petani milenial itu punya pergaulan dan bergaulan dengan orang-orang baik. Saya senang dari petani milenial itu tidak mau kalah. Inilah saatnya kita Gas Pol," kata SYL

Menurut SYL, kondisi dunia saat ini membutuhkan tangan kreatif anak muda dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Apalagi Indonesia sebagai negara besar memiliki tanah yang subur dan bisa ditanami apa saja yang dibutuhkan masyarakat dunia.

"Dunia mengharapkan kita dan pangan Indonesia harus menjadi sesuatu yang berarti. Karena itu yang pertama mitigasi tantanganmu, kedua adaptasi dan yang ketiga adalah hadapi tantangan ini secara bersama-sama," katanya.

SYL mengatakan, kehadiran anak muda harus memperkokoh harapan rakyat dan memperkuat kesiapan-kesiapan yang ada dalam menghadapi tantangan global. Indonesia bahkan harus bisa keluar dari zona merah dunia dan cengkraman krisis lainya yang datang silih berganti. "Kita pecaya bahwa di tangan anak muda masa depan bangsa akan lebih baik lagi. Yang penting mereka mau melakukannya,” ujarnya.

Tak Mudah Menyerah

Bukan hanya itu SYL juga meminta, kaum milenial tidak mudah menyerah. Apalagi generasi mudah itu mudah bergaul dan banyak pengalaman. Jika gagal itu hal yang biasa. “Saya tidak terima, jika kegagalan itu karena kebodohan kalian. Jangan manja dan selalu minta bantuan pemerintah,” tegasnya.

Selain itu SYL juga mengingatkan, petani milenial harus mudah beradaptasi jika nanti menghadapi tantangan dan kendala. Namun jika tidak bisa menghadapi tantangan, maka bisa meminta bantuan penyuluh pertanian. “Dua bulan setelah acaara ini, saya ingin melihat konsep apa yang kalian berikan. Kalau lebih cepat, lebih baik,” ujarnya.

Karena itu SYL berharap pertanian Indonesia menjadi lebih baik. Apalagi  selama ini terbukti menjadibbantalan ekonomi. Pertanian yang paling siap menghadapi tantangan-tantangan apapun hari ini, besok dan masa yang akan datang," katanya.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti lebih dari 500 peserta dari berbagai daerah. Acara ini meliputi pengenalan seluruh program unggulan Kementan yang inovatif dan kolaboratif dalam menumbuhkan wirausaha muda pertanian.

"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif petani milenial, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti menjelaskan rangkaian kegiatan ini meliputi penandatangan kerjasama dengan perbankan untuk pembiayaan usaha tani petani milenial dan program business matching.

"Kita juga ada business pitching, pameran produk unggulan pertanian dan gelar teknologi smart farming serta launching program unggulan Kementan," jelasnya.

Reporter : Atun/Sephia
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018