Pelantikan Pengurus Baru maporina Jawa Tengah
TABLOIDSINARTANI.COM, Semarang --- Sebanyak 70 orang pengurus Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) Jawa Tengah Periode 2022-2027 dikukuhkan. Dibawah kepemimpinan Ir. Suryo Banendro, MP, Maporina Jawa Tengah siap mendampingi pertanian organik dari hulu sampai hilir.
Dalam sambutannya Ketua Dewan Pembina Maporina Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa ketika Pemerintah membatasi pupuk subsidi hanya 48?ri kebutuhan, maka pertanian organik adalah satu-satunya solusi cerdas untuk mempertahankan swasembada pangan nasional.
“Makin meningkatnya kesadaran masyarakat dunia untuk mengkonsumsi makanan sehat produk organik, maka sekaranglah momentum yang tepat untuk semakin menggaungkan semangat dan aplikasi pertanian organik di negara kita,” ungkap Ganjar saat memberi sambutan dalam pelantikan Pengurus Maporina Wilayah Provinsi Jawa Tengah, di Ek-View Edupark, Karanggeneng, Gunungpati, Kota Semarang.
Lebih lanjut Gubernur Jawa Tengah ini mengingatkan bahwa kekuatan dunia sudah bergeser dari Amerika dan Eropa. Negara Rusia, China dan India menjadi kekuatan baru yang menjadi barometer masyarakat dunia.
“Contohnya apabila kita bicara IT maka kita akan selalu bertemu dengan India. Maka dengan segala kelebihan faktor-faktor produksi yang kita miliki, Indonesia harus bangkit menjadi kekuatan dunia dibidang Pangan,” ujarnya.
Ganjar juga mengharapkan agar Maporina Jawa Tengah dapat menjadi trigger kemajuan pertanian organik di Jawa Tengah maupun dikancah nasional.
Sementara itu dihadapan para pengurus baru, Ketua Umum Maporina Pusat, Subandriyo mengatakan tanpa diduga masa pandemi lalu juga membawa keuntungan bagi kesadaran akan pangan organik.
“Masyarakat banyak yang mencari pangan organik sebagai makanan sehat. Terbukti pangan sehat dapat meningkatkan imunitas untuk mencegah penularan Covid-19.” lanjutnya..
Subandriyo menyampaikan bahwa pertanian organik dengan segala teknologi yang mengikutinya, dalam mendongkrak minat anak muda untuk berkecimpung di dunia pertanian kembali.
“Pertanian organik yang ditekuni dengan baik, dapat menampilkan kesan sebagai cabang usaha yang bersih, cerdas dan berpenghasilan tinggi. Hal ini penting kita perhatikan secara serius, karena menurut survey, hanya ada 8 % petani kita yang berada dalam usia produktif,” jelasnya.
Subandriyo menegaskan bahwa Maporina sedang mempersiapkan diri untuk ikut memulai lagi beradaptasi dengan Digital Community 5.0 agar tidak ketinggalan jaman.
Sebagai ketua terpilih, Ir. Suryo Banendro, MP, akan membawa Maporina Jawa Tengah untuk mendampingi pertanian organik dari hulu sampai hilir. Kampanye konsumsi makanan sehat akan terus dilakukan, semasa kesadaran masyarakat terungkit akibat pandemi.
Dilain sisi, upaya meningkatkan kesejahteraan pelaku utama atau petani organik akan terus dilakukan.
“Misalnya memperjuangkan penyederhanaan regulasi, membantu menumbuhkan UMKM pupuk dan pestisida organik di desa sentra produksi pertanian organik,” jelasnya.
Suryo berencana membawa Maporina Jawa Tengah sebagai organisasi independent pendukung dan pendorong ketahanan pangan nasional.
“Karena petani saat ini sudah banyak yang mengalami ketergantungan akan pupuk kimia. Sedangkan subsidi pemerintah semakin dikurangi, akibatnya harga semakin mahal dan langka. Momentum inilah menjadi saat yang tepat untuk beralih kembali melakukan pertanian organik,” ujarnya.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, sekaligus Sekretaris Maporina Jawa Tengah, Supriyanto, SP, MP menyatakan rasasyukurnya bahwa pelaksanaan pengukuhan pengurus Maporina Jawa Tengah berjalan sukses dan lancar.
“Gubernur Jawa Tengah bisa hadir, pengurus pusat dan dewan pengawas pusat juga hadir, dan 95 % pengurus wilyahJawa Tengah pun dapat hadir,” tegasnya..
Namun Supriyanto menyadari bahwa dengan dikukuhkannya pengurus MaporinaJawa Tengah, serta merta tanggung jawab dan tantangan yang besar telah menunggu.
Produksi pupuk mineral dalam negri merosot karena pasokan bahan baku terganggu. Penyebabnya karena perangan tara Rusia dan Ukraina berkecamuk terus berkepanjangan sampai sekarang.
Justru bahan baku pupuk mineral didatangkan dari ke 2 negara tersebut. Sehingga anggaran subsidi pupuk yang tadinya dapat mencukupi kebutuhan, sekarang hanya dapat menjangkau 40% kebutuhan.
Masalahnya bagaimana agar petani dapat didukung segera bisa , tanpa mengganggu swasembada beras. Dalam hal ini Supriyanto, yang cukup berpengalaman mengelola pertanian di kabupaten, merasa optimis.
“Tim Maporina Jawa Tengah sangat kuat. Dewan Pembina diketuai Gubernur Jawa Tengah sendiri. Dewan Pengawas dan Dewan Pakar terdiri dari para Doktor dan Professor, sedang para pengurus terdiri dari para professional dibidangnya masing-masing. Jadi ini bukan tim ecek-ecek.” tandasnya.
Marorina Wilayah Jawa Tengah terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Pakar serta Dewan Pengurus.
Untuk Dewan Pengurus terdiri dari Pengurus Harian yaitu Ketua Ir. Suryo Banendro, MP, Sekretaris Ir. Supriyanto, MP dan Bendahara.
Pengurus harian dibantu Bidang-bidang yang terdiridari Bidang Organisasi dan Kelembagaan, Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia, Bidang Kerjasama Antar Lembaga.
Bidang Komunikasi dan Publikasi, Bidang Budidaya Pertanian Organik,Bidang Verifikasi dan Sertifikasi Organik, Bidang Rantai Pasok/ Pasar & Perdagangan, BidangTeknologi dan Transformasi Digital, Bidang Wirausaha dan UMKM dan Bidang Studi Banding dan Agrowisata.