TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Polbangtan Bogor mendapat kunjungan dari siswa-siswi SDIT Insantama Bogor untuk menikmati Agroeduwisata, sebagai program pengenalan anak sekolah dasar di bidang pertanian pada Selasa (25/10).
Agroeduwisata di Polbangtan Bogor adalah destinasi favorit di Kota dan Kabupaten Bogor. Masyarakat Bogor sangat antusias mengunjungi dan menikmati kegiatan di sana.
Bahkan, siswa-siswi SDIT Insantama Bogor pun datang untuk belajar tentang pertanian melalui program Agroeduwisata.
Kegiatan ini mendukung pembelajaran siswa kelas 1 dengan tema "Hebatnya Kelompok Ana, Kekompakan Menyelesaikan Misi."
Kunjungan SDIT Insantama Bogor ke Polbangtan Bogor sangat berkesan. Mereka hadir dengan 153 siswa dan 15 guru pendamping.
Tujuan utamanya adalah memperkenalkan dunia pertanian kepada anak-anak sambil belajar di luar kelas, dalam apa yang dikenal sebagai "outing class."
Di sini, mereka menggabungkan pembelajaran matematika dengan aktivitas yang menyenangkan seperti menanam dan memanen bayam, mengukur tinggi, panjang, dan berat, serta menjelajahi Smart Greenhouse.
Anak-anak juga dapat menaiki traktor, bermain di wahana air dengan perahu karet, menangkap ikan, mencoba demo pembuatan es krim (dengan es krim gratis!), dan berpartisipasi dalam mini games.
Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah saat anak-anak memanen sayuran, terutama bayam, dan buah melon berkualitas unggul di Smart Greenhouse model DFT.
Mereka belajar bagaimana menanam, merawat, dan memanen buah melon, serta mengerti keunggulan Smart Greenhouse yang dapat diatur melalui teknologi smartphone.
Seluruh kegiatan ini dikoordinir oleh Jurusan Pertanian Polbangtan Bogor dan melibatkan mahasiswa serta staf dari berbagai program studi terkait, menciptakan pengalaman yang mendidik dan menyenangkan bagi anak-anak.
Kepala BPPSDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, sangat mengapresiasi upaya agroeduwisata sebagai salah satu cara efektif untuk memperkenalkan dunia pertanian kepada generasi muda.
Ia menekankan bahwa melalui agroeduwisata, anak-anak dapat belajar bagaimana sistem smart agriculture dibangun, mengendalikan mikroklimat, serta mengerti bahwa produktivitas dan kualitas produk pertanian ada di tangan mereka.
Dedi Nursyamsi juga menyoroti pentingnya kontinuitas dalam pertanian yang dapat diatur dengan baik melalui pendidikan seperti ini.