TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- IPB University melalui Divisi Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura tengah mendorong revitalisasi sektor perbenihan melalui pendidikan inklusif.
Dalam era globalisasi yang semakin kompetitif, sektor perbenihan menjadi kunci penting bagi ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk menjawab tantangan ini, Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) IPB menginisiasi Focus Group Discussion (FGD) mengenai rancangan MBKM Magang Mandiri sektor perbenihan
Acara yang berlangsung pada 7 Agustus 2024 ini mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, praktisi industri, dan mahasiswa.
FGD ini bertujuan merumuskan strategi yang akan menghubungkan kurikulum akademik dengan kebutuhan industri perbenihan, menjembatani gap antara teori dan praktik.
Ketua Departemen AGH, Prof. Dr. Edi Santosa S.P., M.Si menekankan pentingnya penyusunan Prosedur Operasional Baku (POB) untuk memastikan program MBKM berjalan efektif dan sesuai dengan standar industri.
“Kita harus memastikan bahwa kurikulum yang kita terapkan mampu menjawab tantangan zaman dan kebutuhan industri,” ujar Prof. Edi.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Feri Kusnandar M.Sc menyoroti Strategi implementasi MBKM mandiri di IPB university, khususnya magang profesi, sedangkan Prof. Dr. Ir. Satriyas Ilyas MS membahas capaian kompetensi di bidang Ilmu dan Teknologi Benih.
Dari sisi industri Benih, Ir. Abdul Hamid MM dari PT. Mulia Bintang Utama, yang memberikan wawasan praktis tentang pelaksanaan magang dan penyesuaian kurikulum untuk menciptakan SDM Perbenihan yang diinginkan industri.
Diskusi ini pun menghasilkan rumusan penting untuk program MBKM Magang Mandiri, yang diharapkan akan memperkuat keterhubungan antara pendidikan dan industri, meningkatkan keterampilan mahasiswa, dan mendukung perkembangan sektor perbenihan serta ekonomi nasional.
Program ini diharapkan tidak hanya menciptakan lulusan yang kompeten tetapi juga mendorong inovasi dan pertumbuhan dalam sektor perbenihan.