TABLOIDSINARTANI.COM, Indramayu -- Di era teknologi yang serba cepat, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kementan dan Dinas Pertanian Indramayu tidak mau ketinggalan untuk mengajak generasi milenial menjadi garda terdepan dalam inovasi pertanian modern.
Kabupaten Indramayu kini tengah menjadi sorotan sebagai lokasi pelaksanaan Program Pertanian Modern, sebuah inisiatif unggulan dari Kementerian Pertanian.
Program ini hadir dengan tujuan memberdayakan generasi milenial di sektor pertanian, membuka peluang besar bagi mereka yang ingin terjun ke dunia pertanian dengan cara yang lebih inovatif dan berbasis teknologi.
Tak sekadar bertani, program ini mengajak para milenial untuk menciptakan korporasi petani yang lebih maju, dengan pendekatan yang berkelanjutan dan siap menghadapi tantangan masa kini.
Dengan sentuhan modern, harapannya, pertanian bisa menjadi sektor yang lebih menjanjikan, sekaligus mengubah stigma lama tentang pertanian yang ketinggalan zaman.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu menggelar rapat koordinasi pada Kamis (12/9) untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan program modernisasi pertanian di Jawa Barat.
Rapat ini melibatkan berbagai pihak, seperti ketua kelompok tani, mahasiswa, perwakilan PT Pupuk Indonesia, dan staf teknis dari Kementerian Pertanian.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, menyoroti peran penting generasi muda dan teknologi dalam menghadapi tantangan sektor pertanian, mulai dari perubahan iklim hingga keterbatasan lahan.
Yoyon menekankan bahwa modernisasi pertanian dengan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan usaha tani.
“Generasi milenial harus menjadi motor penggerak dalam transformasi pertanian ini. Dengan dukungan teknologi alsintan, kami optimis program ini dapat menjawab berbagai tantangan sektor pertanian saat ini,” ujar Yoyon Haryanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto, menggarisbawahi pentingnya sinergi antara petani, pemerintah, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Sugeng, kolaborasi ini akan mempercepat adopsi teknologi baru dan menciptakan solusi jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam program ini. Kami ingin memastikan setiap pihak dapat berperan aktif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Kabupaten Indramayu,” kata Sugeng Heryanto.
Rapat koordinasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pelaksanaan Program Pertanian Modern.
Dengan keterlibatan berbagai pihak, diharapkan program ini mampu menciptakan ekosistem pertanian yang lebih maju, berkelanjutan, dan kompetitif.
Petani, pemerintah, dan sektor swasta diharapkan dapat bersinergi dalam mewujudkan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan masyarakat secara luas.
Kehadiran teknologi alsintan, ditambah semangat generasi muda, diharapkan menjadi solusi untuk menghadapi berbagai tantangan yang melanda sektor pertanian saat ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa pemerintah terus melakukan reformasi untuk mengubah pertanian tradisional menjadi pertanian modern.
Salah satu fokus utama dalam reformasi ini adalah memperkuat program ketahanan pangan untuk komoditas utama seperti beras, jagung, dan kedelai.
Upaya ini dilakukan melalui penyediaan input pertanian berkualitas kepada para petani agar dapat meningkatkan produktivitas.
"Pertanian modern jauh lebih efisien dan mampu menekan biaya hingga 50 persen," kata Mentan Amran.
Sejalan dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa Penambahan Areal Tanam (PAT) adalah solusi cepat untuk mengatasi dampak kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino.