Rabu, 11 Desember 2024


Gunakan Pertanian Modern, Polbangtan Kementan Dorong Milenial Naikkan Produktivitas Pangan

30 Sep 2024, 14:15 WIBEditor : Gesha

Dengan pertanian modern, Polbangtan Kementan mengajak milenial untuk terlibat aktif dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Inovasi dan teknologi jadi kunci kesuksesan pertanian masa depan!. | Sumber Foto:Polbangtan Bogor

TABLOIDSINARTANI.COM -- Dengan pertanian modern, Polbangtan Kementan mengajak milenial untuk terlibat aktif dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Inovasi dan teknologi jadi kunci kesuksesan pertanian masa depan!.

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor kembali mengumpulkan generasi muda dari berbagai daerah di Indonesia melalui acara Milenial Agriculture Forum (MAF) yang digelar secara daring, Sabtu (14/9).

Forum yang digelar tiap pekan ini mengambil tema "Pertanian Modern untuk Mendukung Program Pompanisasi dan Perluasan Areal Tanam", sejalan dengan inisiatif Kementerian Pertanian yang sedang gencar dilakukan.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menekankan pentingnya teknologi dalam mendorong produktivitas pertanian.

"Penggunaan teknologi dan mekanisasi harus terus diperkuat agar biaya produksi turun signifikan. Jika pertanian menguntungkan dan didukung dengan alat modern, generasi milenial akan tertarik untuk terlibat," ujar Amran penuh keyakinan.

Menteri Pertanian saat ini juga tengah mendorong pemanfaatan lahan rawa untuk pertanaman. Dalam waktu dekat, sekitar 400 ribu hektar lahan rawa di Kalimantan Tengah akan dibuka untuk meningkatkan produksi padi nasional.

Mentan berharap semua pihak, terutama dinas pertanian dan penyuluh, bisa bekerjasama untuk mendiseminasikan inovasi teknologi ke petani di lapangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pertanian adalah sektor kunci dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Krisis pangan bisa berdampak luas, termasuk krisis ekonomi. Oleh karena itu, pertanian harus terus kita tingkatkan, apalagi dengan adanya perubahan iklim yang ekstrem saat ini," jelas Santi.

Ia juga menyebutkan, Kementan telah meluncurkan ribuan pompa air di berbagai daerah untuk mendukung pompanisasi. “Berkat upaya ini, produksi padi di Indonesia kembali surplus menurut data BPS,” tambahnya.

Santi mengakui bahwa untuk menarik minat generasi muda bekerja di sektor pertanian, perlu adanya jaminan bahwa sektor ini bisa memberikan penghasilan yang memadai. Tak hanya di hortikultura, peternakan, dan perkebunan, sektor tanaman pangan pun memiliki potensi besar.

Dalam kesempatan itu, Santi juga menyampaikan bahwa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui Polbangtan, PEPI, dan SMKPP sedang bersiap menerjunkan mahasiswa ke lapangan, khususnya untuk memenuhi kekurangan tenaga kerja di luar Jawa.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, mengucapkan terima kasih atas kolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, yang turut hadir sebagai narasumber dalam forum ini.

Sugeng Heryanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Indramayu, Ahmad Jaenal Fudholi, serta Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Bangodua, berbagi pengalaman mengenai keberhasilan pertanian di wilayah mereka.

“Kita tak boleh melupakan pertanian modern. Mentan sudah memberikan banyak alat dan mesin pertanian (alsintan), dan kita harus bisa mengelola ini dengan baik. Tidak hanya alat, kelembagaan ekonomi petani juga penting,” pungkas Yoyon.

Selain itu, Efri Junaedi, praktisi pendidikan, dan Yazid Bustomi, milenial pengelola UPJA, juga memberikan update terkini mengenai pengelolaan pertanian modern di wilayah Indramayu.

Dengan semangat kolaborasi, pertanian modern tak hanya menjadi solusi untuk tantangan masa kini, tapi juga jalan bagi generasi muda untuk berkarya dan membangun masa depan pertanian Indonesia.

Reporter : Wsd
Sumber : Polbangtan Bogor
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018