Rabu, 11 Desember 2024


HKTI Garda Terdepan Majukan Petani

21 Okt 2024, 09:33 WIBEditor : Yulianto

Pengurus HKTI Jawa Timur | Sumber Foto:Julian

TABLOIDSINARTANI.COM, Surabaya---Provinsi Jawa Timur saat ini menjadi salah satu sentra produksi pangan terbesar di Indonesia. Bahkan menjadi provinsi nomor wahid dalam produksi padi nasional. Karena itu pelabtikan pengurus baru Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur menjadi sebuah harapan besar untuk membangkitkan petani dan pertanian Indonesia.

Rabu (2/10) menjadi momen sejarah baru bagi HKTI Jawa Timur. Bertempat di salah satu hotel di Kota Surabaya, Ketua Umum HKTI Fadli Zon melantik H. M Arum Sabil sebagai Ketua HKTI Jawa Timur periode 2024-2029. Berbeda dengan kepenrurusan HKTI Jawa Timur sebelumnya, dalam susunan pengurus kali ini tercatat beberapa nama tokoh besar.

Sebut saja, Khofifah Indar Parawansa yang didaulat sebagai Ketua Dewan Penasehat. Dalam dewan penasehat juga terdapat nama Jenderal Polisi (Purn) Drs. Badrodin Haiti (mantan Kapolri ke-22), Sutarto Alimoeso (mantan Dirjen Tanaman Pangan dan Direktur Utama Perum Bulog). Sementara sebagai Ketua Dewan Pakar, Prof Ir Achmad Subagjo dari Universitas Jember yang dikenal sebagai pakar singkong.

Di tengah tantangan pembangunan pertanian yang kian besar, ada satu harapan besar yang ditujukan kepada pengurus HKTI Jawa Timur yakni menjadi garda terdepan memajukan petani dan pertanian.

Seperti diketahui, upaya peningkatan produksi pangan kian tak mudah, bukan hanya tantangan perubahan iklim yang kian sulit diprediksi, tapi juga masalah klasik seperti konversi lahan pertanian yang semakin masif, pelandaian produksi pangan dan terus menigkatkannya jumlah penduduk Indonesia.

"Kami harap HKTI Jatim jadi garda terdepan memajukan petani dan sektor pertanian di Jatim,” kata Ketua Umum DPN HKTI, Fadli Zon saat Pelantikan Pengurus HKTI Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Fadli Zon juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pengurus, termasuk dukungan dari Khofifah Indar Parawanda yang menjadi Ketua Dewan Penasehat HKTI Jatim.

Menurutnya, banyak komoditas di Jatim nomor satu se-Indonesia. Misalnya, padi menjadi terbesar selama empat tahun berturut turut sejak 2020. Bahkan kontribusinya sebesar 18 persen penyumbang produksi padi nasional atau sekitar 9,7 juta ton GKG (gabah kering giling). Begitu juga produksi jagung juga terbesar, menyumbang 30,63 persen terhadap produksi jagung nasional. 

Bukan hanya itu, Jatim juga merupakan produksi telur dan ayam ras yang cukup besar mencapai 1,3 juta ton/tahun. Sementara produksi susu sapi perah sebanyak 500 ribu ton, jauh di atas Jawa Tengah yang hanya 290 ribu ton dan Jawa Barat 102 ribu ton.

 “Jawa Timur juga menjadi juara dalam komoditas lain. Artinya Jatim sebagai lumbung pangan nasional sangat penting. Kehadiran HKTI Jatim sangat penting bagi HKTI di Indonesia,” katanya.

Karena itu, Fadli mempunyai keyakinan untuk mencapai hal itu semua, perlu sinergis, termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten, petani dan organisasi profesi yang terkait dengan pertanian. Dengan demikian akan meningkatkan terus produksi pertanian di Jatim.

Apalagi menurut Fadli, `Presiden Terpilih Prabowo Subijanto, yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPN HKTI dari 2004- 2015, memiliki pengalaman bertani yang mumpuni. Misalnya selama krisis 1997-1998, Prabowo menginsiasi penanaman di lahan tidur. “Jadi saat krisis tetap menghasilkan pangan,” katanya.

Sektor Prioritas

Pemerintahan saat ini menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas strategis, salah satunya menciptakan swasembada pangan di Indonesia. Namun diakui, untuk mencapai swasembada pangan menghadapi tantangan utama. Misalnya, jumlah penduduk Indonesia yang makin besar, saat ini sebanyak 280 juta jiwa.

“Jumlah itu yang harus diberikan makan,” ujarnya. Namun lanjut Fadli, dengan kerjasama stakeholder dan petani, cita-cita tersebut bisa terwujud. “Cita-cita ini ambisius, namun kami percaya bisa terwujud,” tegasnya.

Fadli juga melihat selama ini masalah pertanian klasik. Karena itu, pemerintah mendatang akan berusaha mengintegrasikan agar sektor pertanian lebih efektif untuk mencapai swasembada pangan, ketahanan pangan dan kemandirian, serta kedaulatan pangan. “Kita ingin mandiri dan berdaulat pangan agar kita benar-benar sebagai bangsa merdeka, meski tidak semua komoditas," ujarnya.

Karena itu, Fadli menilai, intervasi pemerintah menjadi penting. Namun demikian, ia juga berharap, kontribusi tokoh-tokoh pertanian dalam HKTI dapat memberikan pikiran dan ide agar kebijakan pertanian tepat agar intervensi pemerintah juga tepat. “Bagaimana koordinasi juga pada dan tepat, termasuk dengan sektor lain. Jadi kebijakan pangan harus terintegrasi hulu-hilir, on faram dan off farm,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Fadli juga mengingatkan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi, terutama untuk generasi muda guna mengatasi masalah stunting, daya pikir atau IQ rendah. Ke depan, pemerintah akan mengadakan program makan bergizi bagi rakyat Indonesia, terutama anak sekolah dan generasi muda. “Program ini diharapkan nantinya menjadi penggerak ekonomi dan pertumbuhan,” ujarnya

Reporter : Julian
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018