Jumat, 13 Desember 2024


Polbangtan Kementan Ajak Desa dan Lembaga Keuangan Bersinergi Dukung Modal Petani Muda

01 Nov 2024, 06:16 WIBEditor : Gesha

Polbangtan Kementan ajak pemerintah desa dan lembaga keuangan bergandeng tangan! Dukungan modal untuk petani muda kini jadi prioritas, membuka jalan bagi generasi tani masa depan yang mandiri dan inovatif. | Sumber Foto:Polbangtan Bogor

TABLOIDSINARTANI.COM, Tasikmalaya --Polbangtan Kementan ajak pemerintah desa dan lembaga keuangan bergandeng tangan! Dukungan modal untuk petani muda kini jadi prioritas, membuka jalan bagi generasi tani masa depan yang mandiri dan inovatif.

Polbangtan Bogor, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Jawa Barat, kembali menghidupkan semangat para petani dan pengusaha muda lewat Milenial Agriculture Forum (MAF) yang digelar pada Rabu (9/10).

Dengan format hybrid, forum ini menyatukan energi muda dari seluruh pelosok negeri, semua berfokus pada satu tujuan: memperkuat peran pemerintah dan lembaga keuangan desa dalam mendukung permodalan bagi petani muda.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, membuka pembicaraan dengan optimisme yang membara.

“Indonesia punya potensi besar untuk jadi negara kuat lewat pertanian..Kita perlu insan pertanian yang gigih dan berintegritas!," serunya.

Lewat program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan ingin menumbuhkan minat anak muda untuk melirik sektor pertanian sebagai ladang wirausaha masa depan.

Acara yang diadakan di BDSP BPP Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, ini menghadirkan banyak narasumber dengan pengalaman segudang.

Imam Hamami, penyuluh BPP Cisayong, mengungkapkan pentingnya regenerasi petani.

"Dengan Program YESS, kami ingin menumbuhkan motivasi anak muda untuk terjun ke pertanian. BPP Cisayong kini jadi pusat pendidikan yang aktif mendampingi para petani muda di Desa Cisayong," jelas Imam.

Tak kalah antusias, Hamdan Hamdani, Sekretaris Desa Mekarwangi, turut berbagi cerita.

Ia bangga dengan salah satu pemuda desanya yang sukses mengembangkan usaha ayam KUP dan mendapat hibah kompetitif dari Program YESS.

“Selama dua tahun ini, kami mengalokasikan dana untuk lima kelompok tani muda demi pertumbuhan di sektor pertanian,” katanya.

Kepala Desa Cisayong, Yudi Cahyudin, menambahkan bahwa zaman yang terus berkembang butuh revolusi pertanian.

“Bagaimana kaum milenial bisa menggunakan teknologi modern di sektor ini,” katanya, dengan harapan besar.

Dari sisi pengusaha, hadir Dimam Asmallah, pemilik PT. Mulia Unggas Sejahtera.

Ia menekankan pentingnya ilmu dan tanggung jawab dalam permodalan.

“Modal bukan segalanya; yang penting juga bimbingan teknis, cara budidaya yang baik, dan kepastian pasar,” tegas Dimam.

MAF kali ini bukan hanya diskusi, tapi sebuah gerakan nyata, mempertemukan pemerintah, pengusaha, dan petani muda.

Harapannya? Petani milenial Indonesia bukan sekadar bercocok tanam, tapi jadi pelopor pertanian modern yang mandiri, kreatif, dan tangguh menghadapi masa depan.

Reporter : Wsd
Sumber : Polbangtan Bogor
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018