Jumat, 13 Desember 2024


Kementan Gandeng Sucofindo Latih GMP Plus dan Keamanan Pakan

12 Nov 2024, 15:35 WIBEditor : Yulianto

Pelatihan GMP Plus dan Keamanan Pangan untuk mahasiswa | Sumber Foto:Os

TABLOIDSINARTANI.COM, Magelang---Kementerian Pertanian (Kementan) bekerjasama dengan PT Sucofindo menyelenggarakan Pelatihan Good Manufacturing Practice (GMP) Plus dan Keamanan Pakan bagi mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA).

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Sucofindo mempunyai pengalaman panjang dalam menyediakan jasa sertifikasi GMP. 

Untuk itu, Kementan mempercayakan pelatihan GMP Plus bagi 35 mahasiswa program studi Teknologi Pakan Ternak di kampus Polbangtan YOMA, Jalan Magelang Kopeng KM 7, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Selama 5 hari, mereka akan belajar mengenai Good Manufacturing Practice bidang pakan ternak dan menyusun dokumen Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). 

Hal ini penting untuk dikuasi mahasiswa dalam menjawab tantangan industri pakan saat ini. Pasalnya pakan menjadi salah satu kunci produksi yang menentukan keberhasilan sektor peternakan.

Utamanya, untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan rencana strategis untuk mencapai swasembada pangan berbasis hewani. 

"Kami berkomitmen untuk mendukungnya dan penyuluh program makan bergizi gratis. Salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi daging serta proses pengolahannya yang akan kita siapkan," ujar Mentan Amran.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan upaya meningkatkan produktivitas peternakan sapi sangat relevan dengan program pemerintah dalam mewujudkan swasembada daging. 

“Dengan menerapkan manajemen yang baik, peternak rakyat dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung program swasembada daging dan pemenuhan susu dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan daging nasional dan meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan,” kata Idha.

Untuk itu, Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto mengatakan Pelatihan Good Manufacturing Plus dan Keamanan Pakan ini sangat strategis untuk mendukung peningkatan gizi nasional.

“Berawal dari pakan yang diberikan kepada ternak, akan mempengaruhi hasil peternakan," papar Bambang saat membuka pelatihan, Senin (11/11).

Ia mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan pangan berbasis hewani, pemerintah akan meningkatkan populasi ternak. Hal ini menurutnya akan memberikan peluang besar dalam penyediaan pakan.

“Industri pakan merupakan bagian penting dari rantai makanan, karena apa yang dimakan ternak memegang peranan penting dalam keamanan dan kualitas makanan yang diperoleh dari produksi ternak. Untuk itu mahasiswa perlu menguasai ini,” tutur Bambang.

Ketua Panitia Pelatihan, Acep Perdinan memgatakan, sistem sertifikasi GMP Plus dirancang khusus untuk industri pakan ternak. “Sistem ini memantau seluruh rantai produksi pakan, mulai dari produsen, bahan baku hingga perusahaan transportasi dan peternakan," katanya.

Ia mengatakan Good Manufacturing Practice untuk keamanan pakan berperan penting dalam melindungi rantai pakan ternak. Sistem ini memberikan perlindungan bagi ternak dan konsumen. 

Hal tersebut untuk memastikan asupan protein hewani yang aman dan sehat bagi masyarakat. Karena itu, Acep menegaskan, penting untuk memahami dan mengenal lebih dalam mengenai Praktik Manufaktur yang Baik/Good Manufacturing Practice plus (GMP +). 

Reporter : Osi
Sumber : Polbangtan Yogyakarta-Megelang
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018