Minggu, 18 Mei 2025


Satu Komando Dari Jakarta, Penyuluh Pertanian Bergerak Menuju Swasembada

27 Apr 2025, 11:27 WIBEditor : Herman

Galuh LTT

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta – Suasana di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Sabtu (26/4), tampak berbeda.Lebih dari 5.000 penyuluh pertanian, Babinsa, petani milenial, mahasiswa, hingga pejabat dinas pertanian dari seluruh Indonesia berkumpul dalam satu semangat: memperkuat pertanian nasional

Lewat gerakan besar bertajuk "Pendayagunaan Penyuluh Pertanian Melalui Gerakan Penyuluh Wujudkan Swasembada Pangan."

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam pidato penuh semangatnya, menekankan pentingnya gerak serempak untuk membangun pertanian yang tangguh.

“Kita harus bergerak dalam satu komando, satu irama. Tidak ada lagi kerja sendiri-sendiri. Kita kuat karena bersama,” serunya disambut tepuk tangan meriah peserta.

Tak sekadar seruan, dukungan konkret pun langsung diumumkan: harga Gabah Kering Panen (GKP) naik menjadi Rp6.500 per kilogram, akses pupuk disederhanakan, dan program Optimasi Lahan (Oplah) dipercepat.

Targetnya ambisius: meningkatkan indeks pertanaman dari IP 150 menjadi IP 200, serta menaikkan produktivitas padi dari 5,2 ton menjadi 5,8 ton per hektare.

Di acara ini, Kementerian Pertanian juga meluncurkan inovasi baru, Gerakan Penyuluh Pertanian Mendorong Luas Tambah Tanam (GALUH LTT).

Dengan aplikasi e-Pusluh, data luas tambah tanam akan dikumpulkan secara real-time, mempercepat keputusan di lapangan.

Sebagai bentuk apresiasi, sepuluh penyuluh terbaik dari seluruh Indonesia menerima hadiah sepeda motor dan piagam penghargaan langsung dari Menteri Amran.

Penilaian dilakukan berdasarkan capaian luas tambah tanam, ketepatan laporan, dan rekomendasi dari dinas pertanian setempat.

Menteri Amran tak berhenti di situ. Ia berjanji akan memperluas program penghargaan ini hingga mencakup sepuluh ribu penyuluh terbaik tahun depan.

"Penyuluh adalah ujung tombak kita. Kalau produksi meningkat, harga stabil, dan penyuluh bergerak cepat, kita tak perlu lagi impor," tegasnya.

Momentum ini menandai awal dari gerakan nasional bertema satu komando, satu irama untuk memperkuat ketahanan pangan.

Semangat membangun negeri dari sawah, untuk Indonesia yang berdaulat dan bermartabat, kini resmi dikobarkan. 

Reporter : Erwan Samawa
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018