Tabloidsinartani.com, Banjarmasin – Dalam upaya memperkuat peran penyuluh pertanian swadaya sebagai garda terdepan pembangunan pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi 25 penyuluh dari berbagai kabupaten/kota.

Digelar di Kota Banjarmasin, Bimtek ini menjadi wadah peningkatan kapasitas bagi para penyuluh swadaya, sekaligus bentuk komitmen pemerintah provinsi dalam memperkuat sumber daya manusia pertanian di tingkat akar rumput.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman, menegaskan bahwa penyuluh swadaya memiliki peran vital dalam mendampingi petani di lapangan. “Mereka mitra strategis pemerintah. Kita ingin mereka mendapat pembekalan teknis yang relevan, karena tantangan pertanian kini semakin kompleks,” ujarnya.

Syamsir mengungkapkan, dukungan bagi penyuluh swadaya tak berhenti di pelatihan. Ia menyebut tengah mengusulkan hibah kendaraan roda dua dari aset pemerintah provinsi yang sudah tidak terpakai untuk menunjang mobilitas penyuluh di lapangan.

“Kami bahkan usulkan motor bekas ASN bisa dimanfaatkan penyuluh. Minimal, mereka punya pulsa dan transportasi untuk melaporkan kegiatan,” tambahnya.

Dalam kegiatan ini, penyuluh menerima materi dari sejumlah lembaga teknis. Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP) memaparkan strategi peningkatan indeks pertanaman dan pemanfaatan lahan rawa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan teknik membaca cuaca untuk perencanaan tanam yang lebih presisi. Perum Bulog membahas program serap gabah dengan harga acuan Rp6.500/kg, dan Diskop UKM mendorong pembentukan koperasi “Desa Merah Putih” sebagai basis kelembagaan ekonomi petani.

Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan, Noviannoor Firdaus, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas teknis dan sikap profesional penyuluh swadaya, baik dalam praktik usaha tani maupun penyuluhan kepada kelompok tani binaan.

Tiga Sasaran Utama Bimtek:

1. Peningkatan kualitas layanan penyuluhan di lapangan
2. Penerapan teknologi pertanian modern oleh petani
3. Pembentukan kelembagaan ekonomi petani yang mandiri dan berkelanjutan

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel berharap bimtek ini menjadi pemantik semangat bagi penyuluh swadaya agar semakin profesional, adaptif, dan berdampak nyata dalam pembangunan pertanian daerah.

“Kami ingin mereka bukan sekadar penyuluh swadaya, tapi agen perubahan yang membawa pertanian Kalsel menuju masa depan yang tangguh dan berdaya saing,” pungkas Syamsir.