TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Hingga tahun 2018, Sektor Pertanian terus bergairah dan membuka peluang-peluang usaha yang menarik. Tidaklah heran jika akhirnya petani millenial terus bertumbuh.

"Petani millenial sudah bergabung kurang lebih sebanyak 400 ribu orang seluruh Indonesia. Mereka tertarik karena ada transformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern," tutur Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat Rapat Kerja Nasional Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin (14/1).

Menteri Amran menargetkan petani millenial mampu bertumbuh hingga 1 juta orang di tahun 2019 ini. "Mau dia (lulusan) SD, SMP, SMA enggak masalah. Paling penting dia mau bekerja di sektor pertanian," tegasnya.

Geliat sektor pertanian ini juga mendongkrak minat generasi millenial untuk menempuh pendidikan pembangunan pertanian. 

Hal ini terlihat dari jumlah peminat di Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) tahun 2013-2018 yang meningkat 1.238 persen dari 980 orang menjadi 13.111 orang. 

"Angka ini tentunya dapat mencetak generasi millenial yang berorientasi ekspor," tutur Menteri Amran. 

Angka tersebut juga diperkuat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemenristek Dikti yang menyebutkan kenaikan jumlah mahasiswa pertanian di pendidikan tinggi mencapai 64,16 persen dari 173.158 orang menjadi 284.259 orang, prediksi 2025 akan mencapai 536.000 orang.

Karenanya, Menteri Amran mengapresiasi POLBANGTAN hasil transformasi dari STTP yang turut berperan dalam menciptakan generasi tani millenial yang profesional. 

Untuk diketahui, penciptaan generasi tani millenial  merupakan bentuk realisasi dari arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan dibentuknya sumberdaya manusia (SDM) dari vokasional (pendidikan dan pelatihan), sehingga bisa dihasilkannya generasi tani millenial yang berorientasi ekspor di tahun 2019.