TABLOIDSINARTANI.COM, Luwu Utara ---Siapa bilang usaha pertanian masa depannya suram? Justru dunia pertanian lah yang kini menjadi penyelamat ekonomi Indonesia saat tertimpa musibah Corona.
Bahkan pandemi Covid-19 memberikan berkah tersendiri bagi dunia pertanian. Kini banyak generasi muda yang kini tersadar akan potensi pertanian.
Salah satunya Muslim. Pemuda Desa Rinding Allo Kecamatan Rongkong yang berprofesi sebagai perawat justru kini meraih omset hingga puluhan juta setiap bulan dari hasil bertani.
Di atas lahan sekira satu hektar, milenial ini membangun Agro Wisata Buntu Lemo. Ia menanam sayuran, cabai, tomat, bawang, dan juga buah seperti alpukat, nangka, dan stroberi. "Untuk tanaman sudah berjalan sekitar 1 tahun 6 bulan. Kalau wisata baru 5 bulan,” ujarnya.
Muslim bercerita, awal dirinya bersama teman-teman di Kelompok Sadar Wisata Buntu Lemo membuat spot foto yang terbuat dari anyaman bambu. Spot foto itu dilatarbelakangi panorama alam Rongkong.
“lalu kami pikir sangat potensial untuk dikembangkan," ujar Muslim yang ditemui saat Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani melakukan kunjungan kerja, Minggu (11/7) di Agro Wisata yang terletak di Dusun Manganan Desa Rinding Allo.
Ditanya soal omset, Muslim yang merupakan alumni Keperawatan Stikes Luwu Raya Palopo ini menyebutkan bisa menghasilkan hingga puluhan juta setiap bulan. Penghasilan itu berasal dari tiket masuk agrowisata dan memetik sayuran di ladang sawah agro wisatanya.
Untuk masuk ke lokasi, menurut Muslim, tiap wisatawan membayar Rp 5000/orang. Jika ingin memetik cabai dikenakan biaya Rp 35.000/kg. “Pengunjung juga bisa langsung membeli hasil pertanian yang telah disediakan,” katanya.
Berapa total penghasilan? Dari wisata Muslim memperkirakan sekitar Rp 2,9 juta/minggu dan untuk pertanian Rp 4 juta/minggu. “Selain dibeli pengunjung, hasil pertanian kami juga dibeli pedagang dan dikirim ke Palopo, Toraja, Morowali, Pare-pare, hingga ke Makassar," tambah Muslim yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata Buntu Lemo.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri yang tak malu disebut sebagai anak petani, mengapresiasi langkah Muslim bersama pemuda di Rongkong yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata Buntu Lemo.
Indah pun mengungkapkan, Muslim awalnya disupport dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) bernama Warno yang mengajak warga termasuk, Muslim membantu bibit untuk ditanam. Laporan terakhir, setiap keluarga menghasilkan Rp 2-3 juta dari cabai.
“Kita berharap ini tidak musiman. Saya ingat sekali dulu Ketua DPRD marah karena warga kerap membeli sayur dari luar daerah,” tegasnya.
Akhirnya hal itu menjadi motivasi bagi masyarakat untuk mulai menanam hingga menikmati hasilnya, tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga, tapi juga untuk menyuplai pasar lokal dan mendapat nilai ekonomisnya. “Mudah-mudahan dari tempat ini bisa juga dilakukan di tempat-tempat yang lain," tutur Indah sembari memetik cabai.
Ke depan, lanjut Indah, akan ada program Desa Wisata, apalagi ada aspirasi dari Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi. Bahkan pengembangan agro wisata bukan hanya di Dusun Manganan, tapi juga di Dusun Salurante.
Di lokasi itu akan diintervensi membangun home stay-nya, mengingat ada wisata budaya Galeri Tenun Rongkong dengan panorama alam sawah terasering.
“Kita juga sudah usulkan ke Kementerian Parekraf untuk sarana pendukung lainnya. Mohon dukungan semua. Ini tentu merupakan bentuk kolaborasi yang baik, Alhamdulillah bisa kita arahkan kesini,” ujarnya.