Dua petani milenial asal Aceh bersama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian
TABLOIDSINARTANI.COM, Banda Aceh --- Setelah mengikuti berbagai tahapan seleksi mulai dari daerah hingga ke pusat dilakukan oleh Kementrian Pertanian RI, dua petani muda (Milenial) asal Aceh lulus dalam magang petani muda Indonesia ke Jepang Tahun 2022.
Petani muda Indonesia Program Magang Ke Jepang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda tani di bidang pertanian melalui program pelatihan dan magang di sektor on farm mulai dari hulu sampai hilirisasi. Dua petani muda magang ke Jepang dari Provinsi Aceh yaitu Abdul Hamid dari Kabupaten Aceh utara magang di perusahaan Japan Agricultural Exchange Council (JAEC), dan Marzukri berasal dari Aceh Selatan di perusahaan Niigata Agricultural Exchange Council (NAEC). Pelepasan dan pengukuhan Petani Muda Indonesia Program Magang Ke Jepang berjumlah 53 orang dari 19 Provinsi di Indonesia. Acara pelepasan langsung dilakukan Menteri Pertanian Prof Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH, MH di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor pekan lalu.
"Pemberangkatannya direncanakan 30 April mendatang sesuai jadwal yang telah disepakati perusahaan Jepang yang menerima peserta magang," sebut salah satu petani milenial asal Aceh yang berkesempatan magang ke Jepang, Marzukri kepada tabloidsinartani.com.
Marzukri menambahkan, program ini sangat berguna bagi pemuda tani Indonesia untuk dapat belajar di negara yang terkenal dengan etos kerja yang tinggi, kedisiplinan yang akurat, dan teknologi yang maju. "Sehingga dapat membantu petani muda lebih bisa memanfaatkan waktu dan target dalam berkerja di lapangan lebih tercapai, karena pengalaman, dan ilmu di Jepang bisa diterapkan di Indonesia setelah pulang," ujarnya.
Petani milenial lainnya, Abdul Hamid mengatakan, dirinya sangat tertarik untuk menggeluti teknologi pertanian di Jepang. Seperti diketahui, Di Jepang terkenal dengan teknologi tinggi yang canggih dalam budidaya tanaman mulai dari persiapan lahan sampai panen dan pascapanen serta pemasaran hasil dengan kualitas yang terjamin. Dirinya meyakini teknologi di Jepang sangatlah berguna dalam meningkatkan hasil pertanian di Indonesia dan dapat mewujudkan produktivitas lahan lebih tinggi dan hal ini yang ingin kami pelajari bagaimana mereka menggunakan teknologinya di bidang pertanian dari hulu sampai dengan hilir.
"Harapan kami dengan adanya program ini dapat menumbuhkan minat petani Milenial Indonesia umumnya, terkhusus Aceh untuk bisa mau menjadi petani Milenial yang maju, mandiri dan moderen," pungkas Hamid.
Melihat dua milenial yang mendapatkan kesempatan untuk magang ke Jepang, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah MP menyampaikan bersyukur dan mengapresiasi perjuangan kepada petani muda Aceh yang akan belajar dalam bidang pertanian di Jepang dan memanfaatkan secara maksimal kesempatan yang telah didapatkan untuk mempelajari sistem pertanian dan peternakan yang tentu lebih modern dan efisien untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam pembangunan pertanian dan peternakan di Aceh.