Rachmat Pambudy, yang baru saja ditunjuk sebagai Kepala Bappenas di Kabinet Prabowo-Gibran, siap mengubah wajah pembangunan nasional.
TABLOID SINAR TANI, Jakarta -- Rachmat Pambudy, yang baru saja ditunjuk sebagai Kepala Bappenas di Kabinet Prabowo-Gibran, siap mengubah wajah pembangunan nasional.
Presiden Prabowo Subianto telah resmi mengangkat Rachmat Pambudy sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, yang juga dikenal sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Penunjukan Rachmat menggantikan Suharso Monoarfa, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri dalam kabinet yang sama.
Dalam pengumuman yang disampaikan di Istana Negara dan disiarkan melalui saluran resmi, Prabowo memperkenalkan Rachmat dengan gelar lengkapnya, "Profesor, Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S., Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional."
Rachmat Pambudy adalah seorang akademisi terkemuka dari IPB University, memiliki spesialisasi di bidang agribisnis dan diharapkan dapat membawa inovasi serta strategi baru dalam perencanaan pembangunan nasional.
Sejak beberapa hari terakhir, Rachmat Pambudy menjadi sorotan sebagai calon kuat menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Namanya muncul setelah ia dipanggil oleh Presiden Prabowo Subianto, bersama sejumlah calon menteri lainnya, pada Senin (14/10).
Lahir di Yogyakarta pada 23 Desember 1956, Rachmat menempuh pendidikan dari S1 hingga S3 di IPB.
Gelar S1 diperolehnya di Fakultas Peternakan, diikuti dengan S2 di bidang Komunikasi Pembangunan dan S3 di Penyuluhan Pembangunan.
Hal ini menjadikannya sosok yang diakui sebagai akademisi terkemuka di bidang agribisnis.
Selain berperan sebagai dosen yang terakreditasi, Rachmat juga menjabat sebagai Guru Besar dalam bidang Kewirausahaan di IPB.
Pengalamannya bekerja bersama Prabowo bukanlah hal baru, karena Rachmat pernah terlibat aktif dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di bawah kepemimpinan Prabowo.
Keahlian dan koneksinya di sektor pertanian diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam perencanaan pembangunan nasional.
Rachmat Pambudy juga memiliki pengalaman luas di sektor pemerintahan dan swasta.
Ia pernah menjabat sebagai pejabat struktural di Kementerian Pertanian pada tahun 2004, di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Bungaran Saragih.
Selain itu, Rachmat sempat menjadi calon kuat dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, setelah namanya diusulkan oleh Partai Gerindra.
Di dunia usaha, Rachmat menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) Tbk, sebuah perusahaan produsen minyak kelapa sawit di Indonesia, sejak tahun 2018 dan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Maret 2023.
Perusahaan ini merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit terkemuka di Indonesia, yang mengelola lima perusahaan perkebunan sawit terintegrasi dengan total area seluas 46.000 hektar yang berlokasi di Kalimantan Tengah.
Ia juga memiliki pengalaman sebagai Dewan Pengawas di Perum Bulog, sebuah perusahaan pangan milik negara, dari tahun 2003 hingga 2007.
Konsistensi dan dedikasinya terhadap sektor pertanian terlihat jelas ketika ia mendirikan Komite Pemantau dan Pengawasan Pertanian Indonesia (KP3I) pada tahun 2016, di mana ia menjabat sebagai Dewan Pakar.
Rachmat Pambudy memiliki rekam jejak yang kaya di bidang penelitian dan pengembangan.
Ia pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Pengembangan dan Penelitian Peternakan Jonggol IPB dari tahun 1990 hingga 1995.
Selanjutnya, ia juga memimpin Pusat Studi Pembangunan IPB sebagai Direktur dari tahun 1995 hingga 2000.
Rachmat juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis dari tahun 2016 hingga 2018, di mana ia berperan dalam pengembangan produk berbasis gula.