TABLOID SINAR TANI, Jakarta -- Amran Sulaiman kembali dipercaya sebagai Menteri Pertanian di kabinet Prabowo-Gibran.
Andi Amran Sulaiman kembali mendapatkan amanah sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Merah Putih di era Prabowo-Gibran.
Penunjukan ini diumumkan langsung oleh Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024).
Ini bukan kali pertama bagi Amran mengisi posisi penting tersebut.
Ia sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertanian dalam dua periode, yakni dari 27 Oktober 2014 hingga 20 November 2019 dan kembali dari 25 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024.
Amran Sulaiman memang sempat hadir di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Senin malam, 14 Oktober 2024.
Dalam pertemuan tersebut, ia membahas isu pertanian, dengan fokus pada swasembada dan kemandirian pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Diskusi kami tadi hanya seputar pertanian, menekankan pentingnya mandiri pangan,” ujar Amran usai pertemuan.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya mengelola lumbung pangan di Merauke, yang diharapkan bisa mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor pangan.
Amran tidak lupa menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan tersebut, termasuk fenomena El Niño, serangan hama, dan masalah kekeringan yang bisa mengganggu produksi pangan.
Sesaat setelah pelantikan Presiden Prabowo, Amran Sulaiman juga memberikan tanggapan positif terhadap pidato Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan swasembada pangan dalam waktu 4 hingga 5 tahun ke depan.
Menurut Amran, target ini sangat realistis, mengingat Indonesia pernah meraih swasembada pangan sebanyak empat kali sebelumnya.
Ia juga mengingatkan prestasi Indonesia dalam keamanan pangan yang diakui oleh FAO, yang menunjukkan potensi negara dalam mencapai kemandirian pangan.
Amran Sulaiman mengajak masyarakat untuk bersabar terkait strategi menuju swasembada pangan yang sedang direncanakan.
Dalam pidato sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan bahwa Indonesia akan mencapai swasembada pangan dalam waktu empat hingga lima tahun ke depan.
Amran meyakini bahwa pencapaian ini akan membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia, jika semua langkah dan strategi dijalankan dengan baik.