Rabu, 12 Februari 2025


Inovasi Pertanian Organik di Balik Klinik Dokter Tani

27 Jan 2025, 16:16 WIBEditor : Herman

Klinik Dotor Tani

TABLOIDSINARTANI.COM, Klaten – PT Centra Biotech Indonesia (CBI) terus menunjukkan komitmen untuk mendukung pertanian organik di Indonesia melalui inovasi berbasis mikroba positif. Perusahaan ini mengelola Klinik Pertanian, Peternakan, dan Perikanan “Dokter Tani” di Ceper, Kabupaten Klaten, yang menjadi pusat edukasi sekaligus produksi berbagai produk pertanian organik.

Berdiri megah di tengah kawasan pedesaan sentra produksi padi, Klinik “Dokter Tani” dilengkapi fasilitas modern seperti ruang konsultasi, pabrik pupuk organik dan hayati, pestisida hayati, serta laboratorium riset dan pengembangan (R&D). Klinik ini menjadi wujud nyata dari visi PT CBI untuk mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Di bawah kepemimpinan drh. Luhur Setyo Adi, PT CBI berkembang dari pabrik pertama di Gondang, Klaten, menjadi perusahaan yang memproduksi tiga jenis formula berbasis mikroba positif dalam bentuk cair dan serbuk. Luhur, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, awalnya meneliti mikroba positif untuk peternakan. Namun, riset tersebut meluas ke budidaya pertanian dan perikanan organik.

“Kami mengembangkan formula mikroba untuk pupuk hayati, pupuk organik cair, dan insektisida hayati. Produk ini lebih cepat diterima oleh petani karena terbukti efektif,” ujar Luhur. Produk-produk PT CBI telah terdaftar resmi di Kementerian Pertanian sejak 2011 dan terus diperbarui untuk memastikan kualitas dan kepatuhan regulasi.

Bersama Pengurus dokter tani

Produk Inovatif yang Mendukung Pertanian

Produk utama PT CBI, seperti pupuk hayati dan pupuk organik cair, memiliki peran yang saling melengkapi dalam meningkatkan hasil panen. “Pupuk organik memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kualitasnya, sementara pupuk hayati mengandung mikroorganisme hidup yang membantu memproses unsur hara di tanah,” jelas Pardjono, Manajer Pemasaran PT CBI.

Pardjono juga menjelaskan bahwa pupuk hayati mengandung bakteri seperti Pseudomonas spp., yang melarutkan fosfat, Rhizobium, yang mengikat nitrogen dari udara, serta jamur Mikoriza, yang meningkatkan penyerapan air dan nutrisi. Produk-produk ini, termasuk insektisida hayati, tersedia dalam berbagai varian dan merek dagang untuk memenuhi kebutuhan petani.

Klinik “Dokter Tani” tidak hanya menjadi tempat produksi, tetapi juga pusat edukasi bagi petani, pejabat, dan kelompok tani dari seluruh Indonesia. Mereka datang untuk mendapatkan informasi mendalam tentang produk PT CBI serta menyaksikan langsung proses produksi yang profesional. Banyak dari mereka bahkan melakukan pembelian langsung di tempat.

“Kami juga menyediakan produk premium dengan tambahan unsur pendukung yang membuat mikroba bekerja lebih aktif,” ungkap Luhur. Dengan inovasi ini, PT CBI berperan besar dalam mengatasi kendala utama pertanian organik, yaitu kerumitan proses yang sering dirasakan petani.

Kunjungan Maporina Jawa Tengah

Dalam upaya menjalin sinergi lintas sektor, Maporina Jawa Tengah mengadakan kunjungan kekeluargaan ke Klinik “Dokter Tani” pada Jumat (24/01/2025). Rombongan yang dipimpin oleh Fx. Supardiman (Sekretaris 1), Yudit Krismaryani (Bidang Usaha), dan Djoko W (Bidang Publikasi), diterima langsung oleh drh. Luhur Setyo Adi dan Pardjono.

Supardiman menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan PT CBI. “Kapitalisasi teknologi mikroba positif oleh drh. Luhur beserta tim adalah karya anak bangsa yang patut didukung. Ini sejalan dengan misi Maporina untuk mendorong pertanian organik di Indonesia,” ujarnya.

Yudit Krismaryani juga menyatakan kesiapannya membantu distribusi produk PT CBI melalui jaringan kelompok tani binaan Maporina. “Produk-produk ini sangat bermanfaat bagi petani organik, khususnya untuk meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.

Selama kunjungan, tim Maporina juga mendapatkan penjelasan mendalam tentang perbedaan pupuk organik dan hayati, yang menjadi inti bisnis PT CBI. Selain itu, mereka diajak melihat proses produksi dan fasilitas R&D yang mendukung pengembangan produk berkualitas tinggi.

Hasil nyata penggunaan produk PT CBI terlihat pada demplot tembakau varietas Grompol di Ceper. Panen daun tembakau basah mencapai 3.399,9 kg per hektare, jauh melampaui rata-rata nasional. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas produk PT CBI dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Fx. Supardiman menekankan pentingnya kolaborasi antara Maporina dan PT CBI untuk mendukung pengembangan pertanian organik di Jawa Tengah dan seluruh Indonesia. “Sinergi seperti ini sangat penting untuk memastikan petani dapat mengakses produk berkualitas dengan harga terjangkau,” tegasnya.

Dengan fasilitas yang terus berkembang dan produk inovatif yang efektif, Klinik “Dokter Tani” dan PT CBI menjadi model keberhasilan dalam mendukung transformasi pertanian organik di Indonesia. Melalui teknologi lokal yang terjangkau, perusahaan ini membuktikan bahwa inovasi anak bangsa mampu berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.

Kunjungan Maporina ke Klinik “Dokter Tani” juga menegaskan pentingnya kerja sama antara organisasi petani, pemerintah, dan sektor swasta. Dengan kolaborasi ini, tantangan dalam pertanian organik dapat diatasi, menjadikan sektor ini lebih inklusif dan berdaya saing global.

Reporter : Djoko W
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018