Muhammad Nur Sulap Lahan Kosong Jadi Produktif
TABLOIDSINARTANI.COM, Sidrap – Siapa sangka lahan kosong di pekarangan rumah bisa disulap menjadi kebun produktif? Itulah yang dilakukan Muhammad Nur, seorang alumni Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Negeri Rappang.
Berbekal ilmu dan pengalaman bertani, Nur kini sukses membudidayakan berbagai tanaman, termasuk cabai rawit dan semangka.
Sejak awal, Nur memang sudah akrab dengan dunia pertanian. Saat masih tinggal di Desa Bojoe, Kecamatan Wattang Pulu, Kabupaten Sidrap, ia mulai menanam cabai dan melon.
Setelah beberapa tahun berkebun di sana, ia kemudian pindah ke Bilokka, Kecamatan Panca Lautang. Di tempat barunya, Nur tak tinggal diam.
Ia melihat lahan kosong seluas sekitar 4 are di samping rumahnya dan berinisiatif mengubahnya menjadi kebun cabai rawit.
"Sebelumnya, lahan ini tidak produktif. Daripada dibiarkan kosong, saya manfaatkan untuk menanam cabai rawit," kata Nur saat ditemui.
Tak hanya cabai rawit, Nur juga menggarap lahan lain untuk menanam semangka. Bahkan, ia menargetkan panen semangka pada akhir Februari 2025.
Semangat bertaninya tak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menginspirasi petani lain di sekitarnya.
Tanah Kering Bukan Halangan
Salah satu tantangan yang dihadapi Nur adalah keyakinan sebagian petani bahwa tanah kering sulit ditanami. Namun, ia membuktikan sebaliknya.
Dengan perawatan yang tepat dan suplai air yang cukup, tanaman tetap bisa tumbuh subur.
"Pernah ada petani yang ragu tanaman bisa tumbuh di tanah kering. Saya bilang, selama ada air dan perawatan yang baik, pasti bisa. Akhirnya, mereka melihat sendiri hasilnya dan mulai percaya," ujarnya.
Tak hanya itu, Nur juga mencoba berbagai inovasi dalam bertani. Ia menanam semangka dari benih unggulan, termasuk jenis semangka non biji yang dipesan langsung dari Pulau Jawa.
Meskipun harga benihnya lebih mahal, ia yakin hasil panennya akan lebih menguntungkan.
Motivasi Bagi Petani Lain
Kesuksesan Nur dalam memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan produktif menjadi motivasi bagi petani lain di Bilokka.
Ia aktif berbagi ilmu dan pengalaman, mengajak para petani untuk memaksimalkan lahan yang ada agar lebih bermanfaat.
Dengan dedikasi dan inovasi yang terus dilakukan, Muhammad Nur membuktikan bahwa bertani bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga peluang besar untuk sukses.
Dari lahan kosong, kini ia menikmati hasil panen yang menjanjikan.