Selasa, 17 Juni 2025


Memanfaatkan Jerami sebagai Pengganti Plastik Mulsa

03 Apr 2020, 14:31 WIBEditor : Clara

Pertanaman cabai yang diberikana jerami sebagai pengganti plastik mulsa

TABLOIDSINARTANI.COM, Sinjai---Jerami bagi sebagian besar petani masih dapat dikatakan limbah. Hanya sebagian petani yang memanfaatkannya sebagai pupuk organik dan pakn ternak sapi. Lalu sisanya dibakar yang berdampak pada polusi udara dan apabila terbawa air hujan akan mengotori air sungai.

Padahal jerami mengandung berbagai unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Kandungan di dalam jerami adalah  nitrogen 0,5-0,8 persen, phospat 0,07-0,12 persen,  dana kalium 1,2-1,7 persen.

Untuk memanfaatkan jerami menjadi lebih ramah lingkungan, Penyuluh Pertanian asal  Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Abd. Rahman, jerami dapat dimanfaatkan sebagai mulsa untuk tanaman lainnya seperti tanaman cabai.

“Dengan memanfaatkan sebagai mulsa tentu dapat mengurangi penggunaan plastik mulsa. Selain itu, dengan jerami tanamannya jauh lebih bagus karena menciptakan kesuburana pada tanah,” ungkapnya.

Memang selama ini apabila melihat pertanaman cabai, ada beberapa yang tidak menggunakan mulsa. Hal ini terjadi karena bagi sebagaian petani penggunaan plastik mulsa membutuhkan biaya tambahan, sehingga meningkatkan biaya produksi. Tetapi dengan memanfaatkan jerami, tentu biaya untuk plastik mulsa jauh lebih menekan. Bahkan jerami dapat diambil cuma-cuma alias gratis.

Rahman pengunaan mulsa bagi tanaman itu penting karena apabila dibiarkan terbuka akan menyebabkan pertumbuhannya terhambat akibat mengalami evaporasi (menguapanaya air dari permukaan tanah). “Kondisi yang seperti ini akan menghilangkan unsur hara di dalam tanah karena pada dasarnya organisme yang berada di dalam tanah sangat menyukai tanah yang lembab,” jelasnya.

Penggunaan jerami sebagai mulsa dapat disebar langsung atau dikomposkan terlebih dahulu. Rahman menyaranakan lebih baik dikomposkan dahulu agar tanaman terhindar dari serangan jamur patogen yang dapat membawa penyakit pada cabai. Jadi ketika ditebar di lahan, siram jerami dengan menggunakan agen hayati trichoderma yang telah dicairkan. “Selain untuk menghindari jamur patogen, penggunaan trichoderma ini juga memudahkan jerami terurai dan menjadi kompos,” terangnya.

Cara pengaplikasian jerami sebagai mulsa: letakan jerami secara merata pada bedengan, lalu menjelang tanam siram dengan trichaoderma secara merata dengan interval seminggu sekali agar aman dari jamur patogen. “Untuk penggunaan jerami sebagai mulsa, jaraknya jangan terlalu dekat dengan batang,” sarannya.

Dengan penggunaan jerami sebagai mulsa ini mempunyai banyak kelebihan. Menekan biaya pembelian plastik mulsa, pengurangaan penggunaan pupuk kalium, tanaman jauh lebih subur karena unsur haranya meningkat dan yang paling penting adalah ramah lingkungan. 

Reporter : Abd. Rahman/Agustin
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018