TABLOIDSINARTANI.COM, Trenggalek --- Bawang menjadi salah satu komoditas hortikultura yang banyak diusahakan petani. Salah satu teknologi yang mendukung dalam keberhasilan usaha budidaya bawang merah ini adalah penyiraman.
Selama ini petani masih mengandalkan penyiraman menggunakan pompa yang disalurkan melalui selang dan disiramkan ke tanaman bawang merah. Proses penyiraman ini memerlukan tenaga dan waktu yang cukup lama, petani harus fokus menyiram dan tidak bisa sambil mengerjakan kegiatan yang lainnya.
Beni, salah seorang petani bawang merah di Trenggalek memanfaatkan teknologi irigasi sprinkel sebagai sarana pengairan. Cara ini bisa diterapkan petani bawang merah. Teknologi ini mampu mengurangi tenaga untuk penyiraman dan waktu yang bisa untuk aktivitas yang lainnya.
“Pemanfaatan irigasi sprinkler dapat mengatur kebutuhan air tanaman bawang merah, sehingga saat menyemprotkan air irigasi tidak terbuang banyak,” katanya.
Dikatakan, meskipun tanaman bawang merah tidak menyukai banyak hujan, tanaman ini memerlukan air yang cukup selama pertumbuhan. Penanaman di lahan bekas sawah memerlukan penyiraman yang cukup dalam keadaan terik matahari.
“Penyiraman yang dilakukan pada musim hujan hanya ditujukan untuk membilas daun tanaman dari tanah yang menempel pada daun bawang merah,” katanya.
Beni menambahkan, penggunaan teknologi irigasi sprinkel ini sangat menguntungkan petani, karena mengurangi beban operasional. Tenaga yang dibutuhkan juga berbeda dengan cara penyiraman tradisional yang biasa dilakukan.
Keuntungan lainnya, penggunaan irigasi sprinkle ini lebih efisiensi dalam pengairan dan dapat diaplikasikan pada budidaya bawang merah dengan kondisi lahan kering. Irigasi sprinkel juga mampu berfungsi untuk mengontrol pemberiaan air pada tanaman bawang merah.
“Penyiraman dengan springkel ini dapat dirancang fleksibel. Bahkan dalam dilakukan pemberian nutrisi tanaman melalui sistem irigasi dan dapat digunakan untuk mengontrol iklim,” katanya.
Sistem irigasi sprinkle ini merupakan teknologi baru yang perlu dikembangkan petani. Meski awalnya petani harus menambah modal usaha untuk membeli peralatan untuk irigasi sprinkel berupa pipa dan nozel. “Dengan metode ini diharapkan hasil panen budidaya bawang merah dapat lebih baik dan mampu mendukung ketahanan pangan,” katanya.