Kamis, 20 Maret 2025


Saran BASF Cegah Resistensi Pestisida

31 Jul 2023, 08:02 WIBEditor : Yulianto

Petani sedang menyemprot pestisida

Rokhani mengaku, penggunaan pestisida yang tidak terkendali akan menyebabkan resistensi OPT. Untuk mencegah resistensi OPT dalam tanaman pertanian, pihaknya senantiasa mendampingi petani untuk menggunakan pestisida dengan cara yang benar. Apalagi BASF tergabung dalam asosiasi Crop Life Indonesia dan Global yang konsen dalam isu resistensi kimiawi.

“Kami tergabung dalam divisi  resistant action committee khususnya di insektisida resistant action committee (IRAC),” kata Rokhani saat Bimtek: Cegah Resistensi, Bijak Gunakan Pestisida yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani bersama BASF, Rabu (26/7).

Dalam website IRAC (https://irac-online.org/) secara gamblang dijelaskan klasifikasi insektisida, insektisida baru dan lainnya, termasuk cara penggunaan insektisida terutama jika dilakukan berselang seling yang harus disesuaikan.

“Di label pestisida saat ini juga sudah tercantum penomorannya untuk memudahkan rotasi penggantian pestisida. Jika angkanya sama, maka cara kerjanya sama dan tidak dianjurkan untuk dirotasi. Harus dengan penomoran yang berbeda,” kata Rokhani.

Upaya inilah menurut Rokhani tengah didorong antara Crop Life bersama perusahaan agrochemicals seperti BASF Indonesia. Untuk itu, pihaknya melalui petugas lapangan teknis melakukan penyuluhan secara langsung.

Selain itu memberikan label dan brosur agar petani paham penggunaan yang praktis, dosis yang tepat untuk menghambat terjadinya resistensi ditanaman. Termasuk kampanye penggunaan Alat pelindung diri (APD) saat melakukan penyemprotan pestisida agar terlindungi dari efek yang ditimbulkan dari pestisida.

Rokhani menambahkan, BASF merupakan perusahaan inovasi yang konsisten menghasilkan inovasi terbaiknya untuk dunia pertanian. Terbaru adalah insektisida Cimegra® dengan bahan aktif yang baru dan cara kerja yang baru yaitu Broflanilida 100g/l, tanpa resiko resistensi silang, memiliki spektrum pengendalian yang luas, cepat dan kuat.

Kelebihan lainnya, memberikan efektivitas yang sangat baik dalam mengendalikan permasalahan hama serangga pengunyah, termasuk Lepidoptera (ulat-ulatan), kumbang, dan beberapa thrips, serta hama perkotaan dan pedesaan seperti rayap, semut, kecoa dan lalat.

“Meskipun saat ini efektif, kami menyarankan Cimegra® tidak sampai dua kali digunakan dalam satu musim. Dengan interval 7 hari atau mulai setelah ada serangan hama ulat,” katanya. Untuk tanaman jagung, BASF memiliki fungisida dengan Melyra® dengan kombinasi 2 bahan aktif untuk perlindungan tanaman lebih efektif.

Reporter : Gesha
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018