TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun), Pemerintah Kabupaten Bogor dengan penuh keyakinan menyatakan bahwa lahan pertanian tetap dalam keadaan aman di tengah musim kemarau ini. Nyatanya, petani di wilayah Kabupaten Bogor mulai merasa kesulitan air untuk lahan pertanian mereka.
Hampir 400 hektar lahan pertanian yang terletak di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, tengah merasakan penderitaan akibat kekeringan yang telah berimbas pada kerugian yang signifikan bagi para petani.
Tatang Mulyadi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, menjelaskan bahwa sejumlah wilayah yang telah tercatat mengalami kekeringan meliputi 12 Kecamatan, dengan potensi perluasan ke wilayah Bogor Timur dan Bogor Barat. Namun, masih ada sumber mata air yang membuat wilayah Bogor Tengah tetap dalam kondisi aman.
"Dalam sektor pertanian yang terdampak, telah dilakukan asuransi oleh kelompok usaha tani padi. Kabupaten Bogor memiliki target asuransi untuk 25 hektar, dan saat ini telah terealisasi mencapai 11,080 hektar. Hal ini menjadi penting ketika lahan pertanian terkena masalah seperti banjir atau kekeringan, sehingga klaim asuransi dapat diajukan oleh para petani," ujar Tatang Mulyadi pada Senin (14/08).
Hingga saat ini, hanya 1 hektar lahan yang tercatat mengalami kekeringan, dan pihak Distanhorbun akan terus melakukan pemantauan ketat terutama di wilayah Parung Panjang.mLebih lanjut, Tatang Mulyadi menyampaikan, dampak perubahan iklim belum sepenuhnya dirasakan oleh para petani dalam hal hasil panen. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa perubahan iklim terjadi selama proses penanaman.
"Kita belum melihat penurunan hasil panen saat ini, karena perubahan iklim terjadi lebih pada tahap penanaman. Saat ini, para petani menghadapi kesulitan mendapatkan pasokan air akibat perubahan cuaca," ungkapnya.
Selain itu, Distanhorbun Kabupaten Bogor telah memberikan bantuan kepada para petani dalam bentuk mesin air dan pembangunan sistem irigasi. Tatang Mulyadi menambahkan, "Kami sudah memberikan fasilitas kepada para petani, termasuk mesin kompa air dan pembangunan irigasi di 23 titik, meskipun pasokan air menjadi sulit diperoleh," tuturnya.
Tindakan-tindakan ini diharapkan dapat membantu para petani mengatasi kesulitan akibat kekeringan dan perubahan iklim serta meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah Kabupaten Bogor.