Minggu, 23 Maret 2025


NTB Mengatasi Kekeringan dengan Bantuan 5.100 Pompa Air untuk Produktivitas Lahan

22 Apr 2024, 08:58 WIBEditor : Gesha

Pompanisasi menjadi cara untuk menghidupkan Lahan kering NTB

TABLOIDSINARTANI.COM, Mataram -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menerima sumbangan 5.100 pompa air dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengalirkan kehidupan ke lahan kering dan menangkap air hujan di daerah tersebut.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, M. Taufik Hidayat, dari total 8.261 unit yang direncanakan awalnya untuk NTB, 5.100 unit telah berhasil diverifikasi.

"Tadinya, kami direncanakan mendapatkan 8.261 unit pompa air, namun setelah proses verifikasi, jumlahnya berkurang menjadi 5.100 unit," jelasnya.

Taufik menjelaskan pompa-pompa air ini akan didistribusikan kepada kelompok tani yang tersebar di 10 kabupaten dan kota di NTB.

"Kementan menyediakan dua jenis program, yaitu program pompanisasi dengan bantuan mesin pompa air berukuran 2 inci dan program irigasi perpompaan dengan mesin pompa air berukuran 6 inci," tambah Taufik.

Untuk program irigasi perpompaan, kelompok tani yang menerima bantuan akan diberikan alokasi dana sebesar Rp112,8 juta. Dana ini akan digunakan untuk pengadaan pompa, perpipaan, rumah pompa, dan bak penampung.

Sementara itu, NTB akan menerima alokasi sebanyak 153 unit untuk program irigasi perpompaan.

"Program irigasi perpompaan ini difokuskan pada lahan kering. Meskipun tetap, lahan tersebut membutuhkan sumber air yang berkelanjutan sepanjang tahun, seperti sungai," terangnya.

Taufik menegaskan bahwa program pompanisasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Dengan bantuan program pompanisasi ini, diharapkan produksi padi di NTB pada tahun 2024 dapat meningkat.

"Target produksi gabah kering giling (GKG) NTB pada tahun 2023 adalah 1,3 juta ton, dan realisasinya mencapai 1,5 juta ton. Untuk tahun 2024, target produksi GKG kami adalah 1,4 juta ton. Angka ini setara dengan 1 juta ton beras jika diubah," jelas Taufik.

Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa kebutuhan beras di NTB hanya sekitar 300-400 ribu ton. Dengan demikian, NTB memiliki surplus beras yang bisa didistribusikan ke daerah lain.

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018