Panen Perdana Demfarm Padi Dengan Metode Nitrobacter Bapeltan
TABLOIDSINARTANI.COM, Soropadan --- Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Jawa Tengah (Bapeltan), melaksanakan Demonstrasi Farm (Demfarm) Padi Ramah Lingkungan. Menggandeng Gapoktan “Sumber Hasil” desa Soropadan, demfarm padi menerapkan Metode Nitrobacter Bapeltan. Hasilnya, produktivitas meningkat hampir 2 ton per hektar, dan bonusnya produk yang dihasilkan berupa beras sehat ramah lingkungan, bebas pupuk kimia dan pestisida kimia.
Sejak 2019, para Widyaiswara dan Tim Teknis Balai Pelatihan Pertanian yang berada di desa Soropadan, Temanggung berhasil memproduksi sebuah formula mikrobia yang diberi nama nitrobacter. Walau diberi nama nitrobacter namun formula ini mengandung berbagai mikrobia menguntungkan, yang berfungsi sebagai pembenah tanah serta mengurai unsur hara makro dan mikro yang ada didalam tanah menjadi bentuk tersedia bagi tanaman.
Nitrobacter ini merupakan biang, dengan ditambah bahan-bahan organik tertentu yang banyak ditemukan disekitar kita dapat dikembangkan menjadi Pupuk Organik Cair (POC), Pestisida Nabati (Pesnab) atau menjadi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT).
Setelah berkali-kali dicoba dikebun Bapeltan sendiri dan menunjukkan hasil yang positif, metode Nitrobacter Bapeltan dicoba di Gapoktan “Sumber Hasil” dalam bentuk Demfarm seluas 2 Ha.
Kepala Bapeltan Jateng, Opik Mahendra, SP, MSc, mengatakan bahwa kegiatan Demfarm Padi Ramah Lingkungan di desa Soropadan adalah sebagai bentuk kepedulian Bapeltan terhadap masyarakat petani disekitar balai.
“Metode Nitrobacter sudah menjadi kurikulum pelatihan di Bapeltan, juga sudah dipraktikan para petani peserta pelatihan, yang tersebar di Jawa Tengah. Sehingga menjadi timpang kalau petani disekitar balai malah belum mengenal metode ini. ” ungkap Opik Mahendra.
Didampingi Tim Teknis Bapeltan, para petani pelaksana Demfarm dibimbing cara penggunaan dan perbanyakan biang Nitrobacter serta turunannya berupa POC, Pesnab dan ZPT.
Menurut Fariz Asyhar, seorang tim teknis Bapeltan, aplikasi Nitrobacter cukup mudah dan praktis. Aplikasi yang pertama pada saat selesai pengolahan tanah.
“Nitrobacter murni cukup dikocorkan pada leleran sawah dari galengan sawah, dosis 30 liter per 1.000 m⊃2;. Selang 2-3 hari kemudian, menjelang tanam Nitrobacter dikocorkan lagi dengan dosis yang sama” jelas Fariz.
Lebih lanjut Fariz mengatakan pertumbuhan tanaman padi menggunakan pupuk Nitrobacter ini mempunyai ciri khas. Pada masa pertumbuhan vegetatif, dari umur 1 sampai 40 hari terlihat seperti stagnan. Setelah itu baru menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang baik.
“Pada umur 60 hari keragaan tanaman padi telah melampaui keragaan tanaman padi yang menggunakan pupuk kimia ” tambahnya.
Dalam acara panen perdana, yang dihadiri Kepala Bapeltan, Camat Pringsurat, Kepala Desa Soropadan serta Ketua dan anggota Gapoktan “Sumber Hasil” diperoleh hasil ubinan sebesar 6,2 ton per Hektar. Sedang petak kontrol yang menggunakan pupuk kimia, hasil ubinan sebesar 4,9 ton per hektar.
Yang agak aneh adalah, fenomena tanaman pinggir tidak terjadi. Keragaan tanaman padi ditengah petak sawah justru lebih baik dari pada yang dipinggir petak.
“Hal ini karena mikrobia yang berada dipinggir petak pada teler pengaruh pupuk kimia dan pestisida kimia yang merembes dari petak sebelah” duga Fariz.
Penggunaan Pesnab dengan dosis 1 : 10 juga terlihat membebaskan tanaman padi dari serangan OPT.
Bahkan tikus yang menyerang petak sebelah tidak mau merambah petak Demfarm. “ Mungkin bau amoniak yang menyengat masih tersisa, dan mencegah tikus berkeliaran dipetak sawah” ujarnya Fariz .
Ketua Gapoktan “Sumber Hasil”, Kusnendar mempunyai kesan positif terhadap metode Nitrobacter. “ Musim depan akan dilanjut demplot aplikasi untuk beberapa komoditas, yaitu padi, tumpang sari kopi, alpukat dan kemukus, untuk horti juga sudah kami rencanakan “ tegasnya.
Lebih lanjut Kusnendar, yang mantan Kepala Desa itu juga mengatakan untuk mempercepat penyebaran metode.
“Pelaksanaan temulapang menunggu progress tanaman. Kalau baik baru temulapang” tambahnya.
Ditengah santernya berita kelangkaan pupuk di desa, penggunaan Nitrobacter yang berupa POC, Pesnab maupun ZPT merupakan sebuah upaya positif yang perlu mendapat apresiasi. Karena terbukti Nitrobacter dapat mempertahankan tingkat produktivitas padi, menjaga lingkungan serta menghemat penggunaan pupuk kimia.