Sabtu, 22 Maret 2025


Optimalkan Areal Tanam, Kementan Gencar Monitoring Program Pompanisasi

29 Agu 2024, 13:36 WIBEditor : Gesha

Dalam upaya menanggulangi dampak kekeringan yang mengancam ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian mempercepat langkah dengan memaksimalkan penggunaan pompa air

TABLOIDSINARTANI.COM, Banten -- Dalam upaya menanggulangi dampak kekeringan yang mengancam ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian mempercepat langkah dengan memaksimalkan penggunaan pompa air.

Menghadapi ancaman kekeringan yang mengancam ketahanan pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya optimalisasi pompanisasi sebagai langkah cepat untuk menyelamatkan lahan pertanian. 

“Kementerian Pertanian bergerak cepat sesuai arahan Pak Menteri untuk membantu sawah petani yang terkena dampak kekeringan. Kami memprioritaskan bantuan pompa air agar tanaman padi bisa diselamatkan,” ujar Heru Tri Widarto, Pelaksana Tugas (Plt) Direktorat Jenderal Perkebunan.

Heru, yang juga bertanggung jawab atas program Perluasan Areal Tanam (PAT) di Provinsi Banten, bersama tim dari Badan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Banten, turun langsung ke lapangan.

Mereka melakukan monitoring dan evaluasi (monev) untuk memastikan bantuan pompa yang disalurkan benar-benar memberikan dampak positif bagi para petani. 

Salah satu kunjungan yang dilakukan adalah ke kelompok tani (poktan) Pasir Haleuang, Sukabungah 1, dan Srimulya di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, pada Selasa (27/08).

Bantuan irigasi perpompaan ini merupakan bagian dari program besar Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk mendukung perluasan areal tanam di lahan sawah tadah hujan.

Program ini terus dipantau dan dievaluasi agar pompa air yang telah diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para petani, sesuai dengan kebutuhan mereka di lapangan.

Dengan adanya irigasi perpompaan, petani di wilayah Provinsi Banten, khususnya di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, diharapkan mampu menyelamatkan tanaman padi dari ancaman kekeringan.

Selain itu, program ini juga berpotensi meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari IP 2 ke IP 3 di lahan seluas sekitar 90 hektar, serta memperluas areal tanam yang sebelumnya tidak tergarap optimal akibat keterbatasan sumber air.

Dengan begitu, produktivitas pertanian di wilayah tersebut diharapkan dapat meningkat signifikan. 

Program ini tidak hanya menunjukkan komitmen Kementerian Pertanian dalam menjaga ketahanan pangan, tetapi juga membuktikan bahwa langkah cepat dan tepat sasaran dapat memberikan hasil nyata di lapangan.

Reporter : Ditjen Tanaman Pangan
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018