Sabtu, 20 April 2024


Rawa di Tiga Pulau Bakal Disulap Jadi Lahan Pertanian Produktif

20 Des 2018, 13:33 WIBEditor : Yulianto

Pengerjaan pembukaan lahan rawa di Jejangkit | Sumber Foto:Humas Kementan

Sebagian besar lahan ini merupakan lahan potensial yang dulunya berbentuk semak beluka. Namun keunggulan utama lahan rawa adalah airnya tersedia sepanjang tahun

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor---Melalui program Serasi (Selamatkan Rawa, Rakyat Sejahtera), pemerintah akan menyulap rawa menjadi lahan produktif.  Lahan rawa tersebut menyebar di tiga pulau besar yakni, Sumatera, Kalimantan dan Papua.

 

Setidaknya potensi lahan rawa di Indonesia ada sekitar 34,1 juta hektar (ha) yang saat ini masuk tahap proses garapan. Dengan 9,2 juta ha diantaranya dimanfaatkan untuk pertanian sawah dan hortikultura.

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Dedi Nursyamsi, mengatakan lahan tersebut saat ini tersebar di tiga pulau besar, yakni Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Untuk padi atau sawah sudah mencapai 14,2 juta ha, hortikultura 3,1 juta ha dan tanaman tahunan 1,9 juta hektar, kata Dedi.

Menurut Dedi, sebagian besar lahan ini merupakan lahan potensial yang dulunya berbentuk semak belukar. Namun proses pengerjaan yang cepat mampu menghasilkan 7,5 juta ha. Terdiri dari 5,1 juta sawah, 1,5 juta hortikultura dan 0,9 juta ha untuk tanaman tahunan.

Keunggulan utama lahan rawa adalah airnya tersedia sepanjang tahun. Jadi, disaat wilayah lain kemarau dan kekeringan, lahan rawa justru dapat berproduksi optimal dan panen raya, katanya.

Kendati demikian, Dedi mengakui, pengerjaan lahan rawa bukan tanpa kendala. Awalnya, program ini sulit mengubah sikap atau pola pikir sebagian besar petani yang masih tradisional. Kemudian tantangan berikutnya adalah kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi yang belum sepenuhnya maju, serta masih terbatasnya implementasi teknologi sehingga produktivitasnya rendah.

Untuk mengatasi persoalan itu, pemerintah meluncurkan program SERASI (Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani). Program itu merupakan implementasi dari inovasi teknologi pertanian yang berhasil mengubah dan membudidayakan lahan rawa menjadi produktif. Apalagi sudah terintegrasi dengan peternakan ikan dan itik,” ujarnya.

Program SERASI merupakan inisiasi pemerintah yang lebih luas dari demplot Jejangkit di Kalimantan Barat. Total lahan rawa yang menjadi target program Serasi seluas 550.000 ha yang tersebar di enam provinsi. Program ini bersifat sinergi dan lintas sektoral antara Kementan, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, dan Lembaga Keuangan (LK).

Dari hasil uji coba di Jejangkit, program ini berhasil meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200 melalui normalisasi tata air, baik saluran air, pintu air, tanggul, pompa, dan lain-lain. Selain itu, produktivitas padi juga meningkat. Tadinya kan produktivitasnya 2 ton/ha, sekarang menjadi 6 ton/ha,” ujarnya.

Peningkatan produktivitas ini bisa terjadi karena adanya introduksi varietas unggul dan adaptif, perbaikan sistem budidaya, ameliorasi tanah seperti pemberian dolomit, fosfat alam, dan bahan organik. Lahan ini menjadi subur karena terus dilakukan pemupukan yang berimbang dengan spesifik lokasi.

Reporter : Julian
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018