ICAGRI
TABLOIDSINARTANI.COM, Banda Aceh --- Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala mengumpulkan para ilmuan dunia khususnya dalam bidang pertanian dalam kegiatan The 3rd International Conference on Agriculture and Bioindustry (ICAGRI), yang digelar secara daring dari Multi Purpose Room FP USK.
“ICAGRI merupakan forum yang efektif karena tempat berkumpulnya akademisi, peneliti, dan praktisi. Untuk itulah, forum ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi akademisi dan industri untuk meningkatkan penelitian dan inovasi sektor pertanian,” ucap Rektor USK Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng IPU., ASEAN.Eng.
Prof Samsul mengatakan, Forum Internasional tersebut menghadirkan berbagai elemen masyarakat yang konsen dibidang pertanian baik dari Indonesia maupun internasional. Mereka terdiri dari praktisi, akademisi, peneliti, professional, birokrat dan stakeholder lainnya.
Menurutnya, pertanian adalah salah sektor ekonomi yang turut merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Padahal pertanian merupakan sektor penting untuk menjaga ketahanan pangan dan pembangunan manusia. Karena itulah, Rektor berharap forum ICAGRI ini dapat menghasilkan pemikiran atau strategi yang efektif untuk mendukung pembangunan melalui sektor pertanian tersebut.
Dekan FP USK Prof. Dr. Samadi mengatakan, tahun ini ICAGRI mengangkat tema “Sustainable technologies for enhancing agricultural productivity: Challenges and current scenario”. Menurutnya, tema tersebut sangat penting untuk merespon situasi dan kondisi pandemik saat ini. Sebab teknologi dan inovasi adalah kata kunci untuk menerapkan riset pertanian secara efektif.
Oleh karena itu, melalui forum internasional ia berharap bisa menghadirkan solusi dan kemaslahatan bagi pertanian Indonesia dan berkontribusi untuk dunia.
“Melalui ICAGRI ini, FP USK mengumpulkan para ilmuan dalam jaringan ilmiah yang membahas berbagai persoalan, untuk menerapkan hasil-hasil riset dan inovasi,” ucapnya.
Ketua Penyelenggara ICAGRI-3 Dr. rer.hort. Indera Sakti Nasution mengatakan, forum ini merupakan salah satu kontribusi FP USK dalam membangun dan memperkuat jaringan Ilmiah agar berbagai masalah dalam bidang pertanian dapat teratasi. Melalui forum ini pula, dapat dilakukan pemetaan berbagai persoalan sehingga dapat diterapkan alih teknologi dan inovasi sehingga produktivitas pertanian pasca pandemi meningkat.
Dalam kegiatan ini, telah terdata 111 presenter dari 10 bidang kajian yaitu pertanian berkelanjutan, bioteknologi, biodiversitas, biomaterial dan bioindustri, lingkungan, ilmu tanah, ilmu pangan, peternakan, kehutanan, dan teknik pertanian.
Ada 350 participant yang ikut berkontribusi dari berbagai negara di antaranya, Perancis, Australia, Yunani, Portugal, Jerman, Jepang, Uzbekistan, Irak, Libya, Uganda, Malaysia, dan Indonesia.
Hadir sebagai Keynote Speakers Directoral General Indonesian Agency Of Agricultural Extension and Human Resources Development Prof (Riset). Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. Lalu Ministry of Agriculture Prof. Dr. Fatima Baptista dari University of Evora, Portugal.
Selanjutnya, Dr. Natsumi Kanzaki dari Nematology Forestry and Forest Product Research Institute, Jepang. Serta Prof. Dr. Susanne Neugart dari Georg-August-Universitat Gottingen, Germany.
“Panitia juga merangkum hasil konferensi ini, serta semua artikel yang masuk dan dipresentasikan akan terbit di Prosiding Internasional IOP Conference Series berindeks scopus dan google scholar,” ucapnya.