Sabtu, 14 Desember 2024


Syamsul Huda, Bangun Kerajaan Bisnis Apel Beromset Ratusan Juta

09 Mei 2020, 22:56 WIBEditor : Yulianto

Syamsul Huda saat mengikuti pameran | Sumber Foto:BBPP Ketindan

TABLOIDSINARTANI.COM, Kota Batu---Siapa yang tidak kenal dengan apel Batu? Komoditas yang menjadi ciri khas Kota Batu itu sudah terkenal di Indonesia, bahkan pasar international menjadi pelanggan setia.

Sayangnya, banyak tanaman apel milik petani yang kurang terpelihara, sehingga produktivitasnya  rendah. Kondisi itu membuat miris hati Syamsul Huda. Sebagai generasi milenial yang sejak tahun 2001 telah menekuni olahan buah apel, ia pun tergerak memperbaiki nasib apel Batu.

“Awalnya saya merasa prihatin karena produktivitas tanaman apel saat itu terus mengalami penurunan. Hasil panen petani hanya 70 persen yang layak jual, selebihnya tidak layak jual. Melihat keadaan ini, saya berinisiatif untuk mengolahnya agar dapat memberikan nilai tambah pada apel yang tidak layak jual, tutur Syamsul kepada tim BBPP Ketindan.

Dengan bendera CV. Bagus Agriseta Mandiri, Syamsul Apel saat ini telah mengolah berbagai macam produk berbahan baku apel. Diantaranya, keripik, dodol, jenang, sari apel, manisan apel, bakpia apel, carang apel dan sirup buah. “Jika kita dapat mengolahnya dengan baik dan benar, merupakan peluang bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat secara luas,” katanya.

Kesuksesan dalam berbisnis olahan apel telah dirasakan Syamsul. Berbagai prestasi telah disematkan, diantaranya Juara I Wirausaha Muda UKM Award Parasamya Kertanugraha Propinsi Jawa Timur Tahun 2009, Juara I Sari Apel Terbaik Festival Apple Day Tahun 2015, dan 8 prestasi lainnya yang dapat mengangkat bisnisnya menuju puncak.

Prestasi tersebut didapatkan berkat kegigihannya dalam berinovasi produk, menjaga dan menjamin mutu kualitas produk. Tidak kalah pentingnya, memberikan pelayanan yang prima agar pelanggan puas. Bahkan kini omset usahanya mencapai Rp 200 juta/bulan.

Usahanya yang berada pada luasan tanah 750 m2, telah memberikan peluang kesempatan pada masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan. Sejumlah lebih dari 50 karyawan telah menjadi keluarga besarnya.

Dalam berkarya Syamsul mengembangkan sayapnya dengan membuka kelas pelatihan, wisata edukasi dan kegiatan sosial. “Saya berharap agar dapat memperluas daerah pemasaran produk ini agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Hal ini sejalan dengan rencana kerja Kementerian Pertanian mengenai peningkatan diversifikasi pangan dan ketahanan pangan dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal. Salah satunya adalah buah apel yang tidak lepas bagi pecinta diet sebagai menu utamanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan berpesan  adanya musibah wabah Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor.

Pertanian juga tidak berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih baik. Sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional.

Demikian halnya yang disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya,” katanya.

 

Reporter : BBPP KETINDAN
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018