Selasa, 17 September 2024


Sales Marketing Ini Pilih Geluti Bisnis Bibit Anggur

31 Jan 2022, 11:41 WIBEditor : Gesha

Tanaman anggur hasil tangan Saiful | Sumber Foto:abda

TABLOIDSINARTANI.COM, Aceh ----  Bisnis bibit anggur prospeknya masih sangat cerah, karena belum banyak dibudidayakan di Aceh. Anggur lokal peninggalan zaman Belanda dahulu rasanya asam dan hanya untuk dijadikan minuman wine. Inilah yang kini tengah digeluti seorang Sales Marketing bernama Saiful.

"Dengan sentuhan inovasi teknologi pada batang melalui penyambungan (grafting), varietas lokal dengan impor kini hasil tanaman anggur tersebut bisa tumbuh dan beradaptasi dengan baik dengan iklim di Indonesia. Tak hanya itu, hasil persilangan tersebut bisa berbuah manis dan dapat dipanen sepanjang tahun," ujar Saiful Muluk kepada tabloidsinartani.com saat wawancara.

Diakui Saiful, tanaman anggur di Aceh dapat tumbuh dengan baik pada semua musim. Kondisi yang berbeda daripada negara asalnya, Amerika. Dimana saat memasuki musim dingin, tanaman anggur biasanya mengalami masa dorman. 

Hal inilah yang menjadi inspiriasi bagi Saiful alumni Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Saree 2012 untuk berbisnis bibit anggur. Awalnya dia hanya melakukan sekedar hobi saja. Namun sejak 2019 Saiful mulai menggeluti bisnis bibit anggur impor melalui akun di Google map rumah anggur Cut Bang Syamil. Atas keberhasilannya ia juga menyebarluaskan inovasi teknologi melalui chanel Youtube Muluk Farm.

Saat ini kata Saiful ada tersedia 20 varietas anggur impor. Konsumen umumnya dari Banda Aceh dan Aceh Besar. Namun ada juga dari Tapaktuan, Aceh Singkil dan beberapa daerah. "Harga bibit mulai dari Rp 125.000 - Rp 300.000 tergantung jenisnya. Bagi yang berminat dapat menghubungi telepon/WA. 085 3615 36875," bebernya berpromosi.

Kini Saiful telah menjalin kerjasama dan menjadi tim teknis di Kebun Anggur milik Pak Reza di Lamreung dengan lahan 600 m2 terdapat 100 batang tanaman anggur berumur 5-6 bulan. Selain itu Saiful juga membuka layanan jasa untuk perawatan tanaman anggur.

Walau sebelumnya  pernah gagal dan merugi namun semangatnya tak pernah pupus dan terus belajar dari pengalaman. "Alhamdulillah dari hasil bisnis bibit anggur saya bisa membeli sepeda motor baru," ucapnya bersyukur. 

Harapan Saiful kepada milenial lahan kita di Aceh ini sebenarnya masih sangat terbuka peluang untuk menanam anggur. Karena tanah kita cukup luas dan masih belum dimanfaatkan secara maksimal.

 "Walaupun tidak bekerja di pemerintahan, tapi Saya senang bisa memberikan penyuluhan dan motivasi kepada petani serta masyarakat," ujarnya bangga.

Reporter : AbdA
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018