Jumat, 13 Juni 2025


Kembangkan Hulu-Hilir Jamur Tiram, Hamzah Tingkatkan Perekonomian Warga

12 Jan 2023, 10:00 WIBEditor : Herman

Hamzah Kembangkan Hulu Hilir Jamur Tiram

TABLOIDSINARTANI.COM, Bondowoso --- Budidaya jamur tiram menjadi pilihan Syair Hamzah, pemuda desa Jambeanom, Kecamatan Jambesari Darusollah, Bondowoso. Selain jadi penghasilan utama, lewat budaiaya jamur Syair bisa membantu perekonomian tetangga sekitar kediamannya.

Jamur tiram yang cocok dibudidayakan di daerah beriklim tropis seperti Indonesia menjadi pilihan Syair Hamzah. Dikediamannya di desa Jambeanom, Kecamatan Jambesari Darusollah, Bondowoso, amir mencoba membudidayakan jamur tiram sebagai penghasilan utamanya.

“Awalnya hanya bermodalkan Rp 25.000, untuk membuat baglog, kemudian baglog yang telah berhasil dibuat dijual dengan harga Rp 3.000 per baglog, dalam satu bulan sekitar 1.000 baglog bisa terjual,” ujarnya.

Hamzah mengaku untuk membudidayakan jamur tiram modal yang ia butuhkan hanya sekitar Rp 1.500 per media tanam. Dari modal tersebut, per baglog bisa menghasilkan kurang lebih 1 ons jamur tiram dalam sekali panen.

“Dalam seminggu bisa dua sampai tiga kali panen untuk satu baglog, dan per kilogram jamur nanti dijual dengan harga sekitar Rp 15.000.”Ungkap Hamzah.

 

Dengan keuletan dan kegigihannya, baglog jamur tiram Hamzah sudah banyak dikenal dan diminati oleh para pengusaha jamur tiram dari berbagai kota seperti Kediri, Blitar hingga   Balikpapan.

Dengan semakin banyaknya pesanan, usaha jamur tiram yang dirintis Hamzah bisa menyediakan lapangan kerja bagi para tetangga.

“Baru beberapa orang di sekitar rumah yang saya pekerjakan, mudah-mudahan nanti bisa lebih banyak lagi,” harapnya.

Selain baglog dan jamur segar, Hamzah juga memproduksi olahan jamur  siap saji dan praktis. Jamur yang digunakan merupakan jamur yang tidak habis terjual dan juga jamur yang harus di panen pada sore hari.

“Untuk jamur yang tidak laku terjual dan yang panen sore hari karena tidak bisa di jual keesokan harinya maka kita buat olahan jamur krispi. Saya suguhkan ke anak-anak dan tamu ternyata banyak yang suka, dari sanalah saya memulainya,” ungkap Hamzah.

Sementara untuk penjualannya, Hamzah melakukan pejualan langsung maupun online dengan memanfaatkana media social. Sehingga tidak bisa dipungkiri jamur krispinya tidak hanya diminati konsumen di dalam kota melainkan juga luar kota Bondowoso.

“Untuk pemasaran jamur krispi secara langsung, saya menyasar sekolah, kafe dan toko di Bondowoso. Dengan berbagai macam varian seperti jamur krispi original, keju, jagung manis, sapi panggang, dan balado pedas,” ungkapnya.

“Untuk menyentuh sektor hilir jamur tiram saya menjual jamur crispy, tepung jamur, dan krupuk jamur.  Ternyata hasil penjualannya lebih menjanjikan daripada menjual jamur mentah hasil panen harian,” ungkapnya

Reporter : Soleman
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018