Selasa, 20 Mei 2025


Abon Ayam KWT Sida Megar, Produksi Rumahan, Hasilnya Kantoran

30 Apr 2019, 12:27 WIBEditor : Yulianto

KWT Sida Megar sedang memproduksi abon ayam

Dengan tingkat konsumsi daging ayam masyarakat yang cukup tinggi menjadi peluang kaum hawa di Desa Adipala memodifikasi produk ayam. Tak ingin produk daging ayam yang itu-itu saja, akhirnya KWT Sida Megar membuat abon ayam.

TABLOIDSINARTANI.COM, Cilacap---Abon, selama ini lebih banyak dibuat dari bahan baku daging sapi.  Tapi Kelompok Wanita Tani (KWT) Sida Megar, Desa/Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, justru membuatnya dari daging ayam. Bahkaan usaha rumahan tersebut bisa menghasilkan keuntungan ‘kantoran’.

Dengan tingkat konsumsi daging ayam masyarakat yang cukup tinggi menjadi peluang kaum hawa di Desa Adipala memodifikasi produk ayam. Tak ingin produk daging ayam yang itu-itu saja, akhirnya  KWT Sida Megar membuat abon ayam.

Bahkan kini popularitas abon ayam mulai menanjak. Abon ini pada umumnya disukai masyarakat karena memiliki warna, rasa, dan tekstur yang khas. Kekhasan abon ayam ini adalah warnanya cokelat keemasan. “Rasanya gurih dan lezat dengan penambahan bumbu rempah-rempah,” kata Yuniyani, anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sida Megar yang pembuatan Abon Ayam dibantu Asmini, Seti dan Dwi Hartati.

Yuni mengungkapkan, cara membuat abon ayam tak terlalu sulit. Pertama yang dilakukan adalah membersihkan daging ayam dari lemak, lalu pisahkan kulitnya dan dicuci bersih. Kemudian direbus kurang lebih selama 10-15 menit sampai daging ayamnya itu terasa empuk. Setelah direbus, daging ayam disuwir-suwir.

Kemudian disiapkan bumbu-bumbu sebagai berikut, ketumbar, bawang merah, bawang putih, kemiri, asam, jinten, lengkuas, sereh, daun salam dan daun jeruk purut. Untuk ketumbar, bawang merah, bawang putih, jinten, lengkuas dan kemiri dihaluskan. Sedang bumbu yang lain tidak, seperti batang sereh hanya dikeprek, garam dan gula merah disisir halus ditambahkan santan kelapa secukupnya.

Bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wajan yang minyaknya sudah dipanasi dengan api sedang. Setelah itu masukkan bumbu yang sudah disiapkan tadi beserta suwiran daging ayam. Campur aduk sampai merata dan kering, sampai suwiran daging ayamnya berwarna cokelat keemasan. Setelah itu, di peras mesin spinner minyak kemudian ditiriskan.

"Kami bisa membuat abon ayam dari pengalaman mengikuti pelatihan pembuatan abon sebelumnya. Mengenai mengolah abon ayam secara bersama-sama dengan rekan anggota kelompok,” kata Yuni.

Produk unggulan

Selain abon ayam, produk unggulan KWT Sida Megar yakni abon ikan lele, serta aneka peyek. Kegiatan usaha tersebut sudah berjalan sekitar setahun yang lalu. Kelompok tersebut beranggotakan 35 orang dan sudah berdiri sejak Februari 2013. Secara prestasi KWT Sida Megar telah meraih juara tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 untuk bidang olahan pangan lokal. 

Mengolah abon ditangani empat anggota yang sudah pernah mengikuti pelatihan," ungkapnya. Dalam pemasaran, Yuni mengatakan, selama ini menjual melalui online dan warung KWT. Soal harga abon ayam,  pihaknya menjual dengan harga Rp 230 ribu/kg. Kami juga menjual abon ayam dengan rasa pedas," tambahnya.

Secara terpisah Kepala Desa Adipala Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap Subandono mengatakan, Pemerintah Desa (Pemdes) Adipala mendukung kegiatan KWT dalam berwirausaha, khusunya pembuatan abon. Kedepan KWT yang lain akan di dukung agar produktif dalam olahan pangan lokalnya.

"Warga saya ada yang kreatif bidang ekonomi desa, kita dukung untuk produk unggulan. Kami membantu dana untuk operasional kegiatan KWT dalam setiap tahun anggarannya. Sebagai bukti dukungan Pemdes terhadap kelompok Wanita Tani," pungkasnya. 

Reporter : Wasis
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018