Sabtu, 19 April 2025


Petik Sendiri, Panen Kelengkeng Organik di Kebun Lima Benua

17 Mar 2025, 13:20 WIBEditor : Herman

Panen Klengkeng Organik di Kebun Lima Benua

TABLOIDSINARTANI.COM, Semarang --- Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Kebun Buah Citra Agro “Lima Benua” di Desa Ponggangan, Gunungpati, Kota Semarang, membuka kesempatan bagi masyarakat pecinta buah segar untuk menikmati kelengkeng organik dengan konsep unik: Petik, Timbang, Bayar.

Pemilik sekaligus pengelola kebun, Suko Budi Prayogo, mengungkapkan bahwa panen kali ini menghasilkan sekitar 2 ton kelengkeng organik yang siap dinikmati pengunjung.

“Kami menerapkan teknik ‘off season’ dalam pengaturan pembungaan dan pembuahan, sehingga kebun ini bisa panen setiap bulan,” ujar Budi di tengah kebun seluas dua hektare tersebut.

Ia menambahkan bahwa sebanyak 13 batang pohon kelengkeng telah disiapkan untuk dipanen menjelang Lebaran. “Setiap pohon bisa menghasilkan 2 hingga 3 kuintal buah. Umurnya bervariasi, antara 5 hingga 10 tahun,” jelasnya.

Yang membuat kebun ini istimewa adalah keberagaman tanaman kelengkengnya. Dari total 160 batang pohon yang ada, terdapat 32 varietas kelengkeng dari berbagai penjuru dunia.

Budi mengisahkan bahwa dirinya telah mengoleksi dan membudidayakan kelengkeng selama lebih dari 30 tahun. “Awalnya saya menanam di lahan 1.000 meter persegi dekat rumah. Tapi karena makin banyak pelanggan, akhirnya saya pindahkan ke lokasi sekarang,” katanya.

Seiring waktu, ia lebih fokus pada varietas New Kristal atau Suseki, yang kini mendominasi kebunnya. “Tanah ini dulunya sawah kurang produktif. Dengan perlakuan organik penuh, kini tanahnya kembali subur. Jika digali, pasti ditemukan banyak cacing, yang menandakan tanahnya sehat,” tambahnya.

Kunci keberhasilan Budi dalam mengelola kebun ini terletak pada penggunaan probiotik Super Oligo. Dengan teknologi ini, ia bisa membuat pupuk organik padat dan cair sendiri, menyesuaikan kandungan hara, enzim, dan hormon yang dibutuhkan tanaman. Hasilnya, tanaman tumbuh subur, buah berkualitas tinggi, dan biaya produksi tetap rendah.

“Yang lebih penting, metode ini ramah lingkungan dan mendukung kelestarian alam,” tegas Budi.

Seorang pengunjung yang berkesempatan mencicipi kelengkeng hasil petikan sendiri mengaku terkesan dengan rasanya. “Rasanya lebih manis, dagingnya kering, segar, dan renyah. Berbeda dengan kelengkeng yang biasa saya makan,” ujarnya.

Meskipun kebun ini diguyur hujan saat fase pembungaan dan pembuahan, kualitas buah tetap prima. “Ini berkat perlakuan pupuk organik yang tepat,” jelas Budi.

Kelengkeng organik dari kebun ini dijual dengan harga Rp50.000 per kilogram. Mayoritas pembeli berasal dari kalangan menengah ke atas yang sadar akan pentingnya konsumsi buah sehat. Bahkan, permintaan dari luar kota seperti Bali, Jakarta, dan Bandung terus berdatangan.

Namun, demi menjaga stok bagi pelanggan setia, Budi membatasi pembelian maksimal 50 kilogram per orang. “Takutnya ada yang membeli untuk dijual lagi, nanti pelanggan tetap malah tidak kebagian,” pungkasnya.

Bagi yang ingin merasakan sensasi memetik sendiri kelengkeng organik langsung dari pohonnya, Kebun Buah Citra Agro “Lima Benua” bisa menjadi pilihan destinasi menarik menjelang Lebaran ini!

Reporter : Djoko W
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018